.::my imaGHYnation::.

Selasa, Juli 31, 2007

Page 61 - 70

[SCENE 94 - CONT'D]
PAK GUNAWAN
(Berseru) Jessica!

JESSICA
(Histeris) Papa….!

JESSICA berlari ke PAK GUNAWAN dan memeluknya.

PAK GUNAWAN
(Membelai rambut JESSICA) Kamu tak apa-apa, Nak?

JESSICA
(Terisak di dekapan PAK GUNAWAN) Untung papa cepat-cepat datang.

PAK GUNAWAN
(Ke HANAPI dan PIERE) Saya serahkan penculik anak saya pada bapak-bapak sekalian.

PIERE
(Sikap hormat) Siap, Pak!
PIERE mengeluarkan borgol dan menurunkan tangan SANDY dari belakang.
HANAPI masih menodongkan pistol ke arah SANDY.

SANDY
(Membela diri) Pak, kalian salah tangkap! Saya bukan penculik, Pak. (Memohon) Tolong jangan tangkap saya…

PIERE
(Memborgol tangan kanan SANDY) Pen-jelasannya nanti di kantor.

SANDY
(Hopeless) Oke-oke. Bapak boleh menangkap saya. (Menyindir) Meski saya protes minta surat penangkapan saya juga percuma, bapak akan tetap menangkap saya juga. Tapi, ijinkan saya memakai baju dan celana saya! Masa saya cuma pakai handuk begini?! Emangnya saya maling ayam, apa! (Menyindir PAK GUNAWAN dengan suara pelan) Anak bapak kan bukan ayam?
AJUDAN PAK GUNAWAN nampak marah dan kaget pada keberanian SANDY pada atasannya.

-------------------[61]-------------------

PIERE berhenti saat akan memasukkan borgol ke tangan kiri SANDY dan memandang HANAPI minta persetujuan.
HANAPI malah memandang PAK GUNAWAN untuk meminta persetujuan.

PAK GUNAWAN
(Emosi) Biarin saja, Pak, begitu. Buat pelajaran dia berani-beraninya menculik anak saya! Untung kita datang tepat waktu. Telat sedikit saja, saya nggak tahu nasib anak saya.

SANDY
(Protes) Tapi, Pak…
PIERE memborgol tangan kiri SANDY. Hingga kini, kedua tangan SANDY terborgol keduanya.
JESSICA
(Tak tega) Kasihan dong, Pa. Biarin lah dia memakai bajunya.
PAK GUNAWAN mendekati SANDY dengan tampang “seram”.
PAK GUNAWAN
Dengar, anak saya masih juga membela kamu. (Ke PIERE) Pak, buka borgolnya.
PIERE membuka borgol di tangan SANDY.
Dengan cepat SANDY memakai celana dan kaosnya. Jaket ia tenteng sekaligus untuk menutupi tangannya yang diborgol.
HANAPI dan PIERE menggiring SANDY dengan pistol di tangan.

SLOW MOTION: SANDY melewati JESSICA. Keduanya beradu pandang. Nampak wajah SANDY yang kesal dan kecewa pada JESSICA. Sedang JESSICA diserang getaran-getaran halus di hatinya menatap sorot mata tajam SANDY. Namun segera JESSICA “mengusir jauh-jauh” perasaan ini.


FADE OUT

FADE IN


95. EXT. KANTOR POLISI. SORE.

ESTABLISH

Kantor polisi dengan papan namanya. Suasana sore mulai gelap.


CUT TO

-------------------[62]-------------------

96. EXT./INT. KNTR. POLISI: SEL TAHANAN #1. SORE.
SANDY, UJANG, SUKMA, PIERE

SANDY berdiri termenung sambil memegang terali sel. Tatapan matanya kosong. Pikirannya menerawang jauh.
UJANG di pojok sel sedang menikmati asap rokoknya seolah cuek dengan keadaannya.
Suara derap sepatu mendekat dan suara kunci (pintu penghubung ruang introgasi dan area sel) dibuka.
Muncul seorang polwan bernama SUKMA membawa plastik berisi beberapa nasi bungkus, ditemani PIERE.

SANDY
Pak, bebaskan saya. Saya nggak bersalah!

PIERE
(Terkesan acuh sudah biasa menghadapi hal-hal seperti ini) Tunggu nanti kamu juga diproses. Tunggu nanti kamu juga diproses.
SUKMA memberikan 2 bungkus nasi untuk SANDY dan UJANG lewat celah antara terali besi dan diterima oleh UJANG keduanya.
SANDY
(Ke SUKMA) Ibu, tolongin saya. Saya bukan penculik!

SUKMA
(Menatap SANDY) Nanti hukum yang akan bicara. Saya tak punya wewenang.

SANDY
(Emosional) Hukum yang mana? Yang menangkap orang yang jelas-jelas tak bersalah? Kalian salah menangkap saya. (Menekankan) Saya nggak kenal siapa sebelumnya Jessica. Apalagi papanya!

SUKMA
(Menenangkan) Yang penting sekarang kamu makan. Kalau memang benar kamu tidak bersalah, kamu pasti tak akan lama di sini.
FADE OUT

FADE IN

-------------------[63]-------------------

97. INT. KNTR. POLISI: SEL TAHANAN #1. MALAM.
SANDY, UJANG, HANAPI, PIERE, BIMO, LEXY, FIGURAN

Terlihat 2 bungkus nasi tergeletak di lantai. 1 bungkus masih dalam keadaan utuh belum dibuka (jatah SANDY). 1 lagi telah dibuka dan kini dijadikan oleh SANDY dan UJANG sebagai asbak.

UJANG
(Menasehati) Makan lah. Nanti sakit.

SANDY
(Menghempaskan asap dengan kuat ke udara, mendesah) Sampai kapan gue di sini… (Ganti topik) Lo kenapa sampai sini?
UJANG memberi isyarat tangan dengan jempol menjetikkan jari manis. Bahasa tangan untuk obat atau narkoba.
SANDY
Oh.

UJANG
(Kembali ke topik tentang nasib SANDY) Lu tu tahanan spesial di sini.

SANDY
(Kerutkan dahi) Spesial?

UJANG
Titipan jendral! Makanya polisi di sini nggak ada yang berani nyolek lu. Semua nunggu titah sang jendral. Mungkin besok lu diperbal. Jendral kan hari Minggu juga libur. ‘Kali…
Tiba-tiba terdengar riuh derap sepatu mendekat cepat.
SANDY dan UJANG berdiri.
Masuk HANAPI & PIERE membawa tahanan baru yakni
BIMO dan LEXY (bercelana pendek kolor) yang babak belur.

SANDY
(Penuh dendam) Yeah, ketemu lagi di sini!
HANAPI membuka kunci sel #1.
PIERE mendorong BIMO dan LEXY masuk ke sel.
Dari celah terali besi, HANAPI membuka borgol di tangan BIMO dan LEXY.

Setelah HANAPI & 2 keluar, SANDY mendekati BIMO yang sedang menahan sakit.


-------------------[64]-------------------
SANDY
(Menarik kerah kaos BIMO) Mana tas gue?!
Melihat BIMO yang kondisinya lebih parah dibanding dirinya, LEXY berusaha mendorong SANDY.
SANDY melepaskan cengkeraman tangannya dari kerah kaos BIMO. Ia balik badan mundur. Tapi secepat kilat ia membalikkan badan lagi dan mengirim pukulan dan mendarat telak di wajah BIMO.
BIMO terhuyung dan tersandar ke tembok.
LEXY berusaha melindungi BIMO dan membalas dengan cara memukul perut SANDY.
Suasana jadi kisruh. Terjadi duel bebas antara LEXY dan BIMO.
UJANG berlari ke pintu.

UJANG
(Teriak) Pak…, ada yang berantem!!!

SANDY
Ayo, maju lo berdua gue nggak takut!

LEXY
Jangan cari mati lo di sini!
LEXY memukul wajah SANDY dengan tangan kanan.
SANDY berhasil menghindar dengan cara menunduk. SANDY memelorotkan celana LEXY.
LEXY mundur untuk menaikkan celana.
Sebuah pukulan SANDY mendarat telak di perut LEXY. Bertepatan dengan
HANAPI, PIERE dan SUKMA datang.
SANDY mendorong LEXY yang makin kepayahan dan jatuh menimpa BIMO.

PIERE
(Membentak) Sandy, hentikan!
SUKMA membuka kunci sel dan berjaga-jaga di luar sel.
HANAPI & PIERE masuk meringkus SANDY.

SANDY
(Berontak) Lepasin, Pak! Mereka telah merampok saya!
HANAPI & PIERE menyeret SANDY keluar sel.
SUKMA menutup dan mengunci sel #1 lalu membuka sel #2.
HANAPI & PIERE mendorong SANDY masuk.
Nampak 2 TAHANAN lain sudah ada di dalam.
SUKMA mengunci pintu sel #2.


-------------------[65]-------------------
PIERE
(Mengancam) Awas kalau kamu berkelahi lagi!

SANDY
(Histeris dan mengguncang-guncang besi) Bebasin saya, Pak! Saya nggak salah…!
Ketiga polisi keluar dari area sel.

CUT TO


98. INT. KNTR. POLISI: SEL TAHANAN #2. MALAM.
SANDY, PAK ASEP, HANAPI, PIERE, SUKMA, FIGURAN

Suasana sel area nampak sepi.
Di sel #2, 2 TAHANAN telah tertidur dengan beberapa kali terlihat menepuk nyamuk.
SANDY berdiri merenung sambil memegangi besi.

Terdengar riuh langkah derap sepatu mendekat.
2 TAHANAN yang tadi tidur bangkit dan duduk.
Masuk HANAPI & PIERE menggiring PAK ASEP.
SUKMA bertugas berjaga-jaga.
PAK ASEP yang utuh tidak babak belur, dimasukkan ke sel #2.

HANAPI
(Ke PAK ASEP) Tinggal kurang satu lagi. Kalian bisa reunian lagi di sini dengan formasi lengkap (terkekeh).
Semua POLISI keluar.

PAK ASEP tersenyum pada SANDY dan 2 TAHANAN lain sebagai tanda perkenalan.


SANDY
(Mengingat-ingat) Apa kita pernah ketemu sebelumnya?

PAK ASEP
(Mengamati wajah dan penampilan SANDY) Kamu penumpang bus jurusan Bandung, bukan?

SANDY
Iya. Bapak…?
-------------------[66]-------------------

PAK ASEP
Saya sopir bus yang kamu naiki.
Di luar dugaan, SANDY malah menyalami PAK ASEP.
SANDY
Oh iya. Kok bapak dibawa ke sini…
CUT TO


99. INT. KNTR. POLISI: SEL TAHANAN #1 & #2. MALAM.
SANDY, PAK ASEP, BIMO, LEXY, UJANG, SUKMA, FIGURAN

Di sel #1, UJANG telah tidur dengan mulut menganga.
BIMO dan LEXY tidur sambil sesekali mengerang kesakitan.

Di sel #2, 2 TAHANAN telah tidur. Salah satunya dengan posisi duduk dan memeluk lutut.
PAK ASEP dengan wajah serius dan sedih sedang ngobrol dengan PAK ASEP.
SUKMA masuk sel area untuk kontrol.


CUT TO


100. INT. KNTR. POLISI: SEL TAHANAN #2 & #1. MALAM.
SANDY, SUKMA, PAK ASEP, BIMO, LEXY

Terlihat SANDY sedang berbicara serius dan memohon pada SUKMA.

SANDY
Makin jelas kan, Bu, kalau saya korban salah tangkap? Saya justru korban perampokkan mereka! Aneh, jika benar saya ini penculik, tak mungkin diwaktu yang sama juga saya sedang dirampok!

SUKMA
(Mengerti) Tapi saya bisa apa? Papa cewek yang sama kamu itu jendral yang cukup berpengaruh di sini. Apalagi memang kebetulan juga anaknya beberapa hari tak pulang. Dan saat ditemukan, ia sedang bersama kamu. Tapi, soal tas kamu nanti saya usahakan.
Palingan kamu bisa ambil nanti SIM sama KTP kamu. Kartu ATM dan iPod kalau memang masih ada. Tapi tas kemungkinan besar masih kita perlukan untuk barang bukti.
(Ke PAK ASEP) Gimana, Pak? Kapok?
-------------------[67]-------------------
PAK ASEP
Saya kapok, Bu. Saya ingat anak-anak saya…

SUKMA
Berdoa saja besok mereka datang menengok bapak. Untung bapak nggak digebukin massa seperti dua temen bapak.
INSERT: BIMO dan LEXY yang mengerang kesakitan di selnya.
SUKMA (CONT’D)
Kalian istirahat saja. Terutama kamu, Sandy. Semoga cuma malam ini kamu menginap di sini.

SANDY
(Terharu) Makasih, Bu.
SUKMA menatap SANDY dengan penuh rasa iba dan simpati. Sebagai seorang wanita yang kebetulan juga masih single, ia menyayangkan bertemu SANDY di tempat seperti ini.
SUKMA
Saya ke depan dulu. Kamu masih ada rokok?

SANDY
(Tersenyum) Makasih, Bu. Ada kok. PAK ASEP bawa stok kretek banyak dari luar.
PAK ASEP tersenyum mendengar ucapan SANDY.
Dan memang, berbeda sikap SANDY pada BIMO dan LEXY, pada PAK ASEP, ia malah cukup “akrab”. Padahal ia telah tahu bahwa PAK ASEP juga kawanan BIMO cs. Entahlah, ada keengganan tersendiri untuk ribut dengan PAK ASEP.


CUT TO


101. INT. KNTR. POLISI: SEL TAHANAN #2. MALAM.
SANDY, PAK ASEP, FIGURAN

Sementara PAK ASEP dan 2 TAHANAN lain telah tidur, SANDY masih gelisah.

MONTAGE:

SANDY tiduran terlentang. Matanya menatap kosong langit-langit sel.
SANDY berganti posisi miring ke kanan.
SANDY berdiri termenung berpegangan terali besi.
SANDY tiduran miring ke kiri.


-------------------[68]-------------------

SANDY duduk di pojokan sambil merokok.
SANDY telah tiduran dengan posisi meringkuk. Terlihat ia kedinginan dan sesekali menepuk nyamuk yang mengigitnya.


CUT TO


102. INT. RUMAH SUCI: KAMAR SUCI. MALAM.
SUCI

SUCI tiduran terlentang. Matanya menerawang ke langit-langit kamar. Seperti kontak batin dengan SANDY yang juga gelisah tak bisa tidur di sel tahanan.


CUT TO


103. EXT. RUMAH SUCI & SEKITARNYA. MALAM.
SUCI

ESTABLISH

Terlihat lampu di kamar SUCI yang masih menyala sementara di sekitarnya nampak gelap.


FADE OUT

FADE IN


104. EXT. KANTOR POLISI. PAGI.

ESTABLISH

Suasana sudah terang.

Note: Monday, February 4, 2008


CUT TO


105. EXT. RUMAH SUCI: HALAMAN. PAGI.
SUCI, RATIH

CU: kertas yang kemaren dibuang oleh SUCI disapu dan dimasukkan ke dalam serokan.

Terlihat yang menyapu adalah SUCI.
Datang dengan tergesa-gesa adik sepupu SUCI –RATIH–.


-------------------[69]-------------------
RATIH
(Memanggil) Teh Uci!

SUCI
(Kaget, berhenti menyapu) Iya, ada apa, Tih?

RATIH
Ada telpon, Teh…

SUCI
Telpon? Dari siapa yang pagi-pagi nelpon? (Menebak-nebak) Dari Jakarta?

RATIH
Bukan, Teh. Dari kepolisian.
CU: wajah SUCI yang panik.

CUT TO


106. EXT. KANTOR SANDY. PAGI.

ESTABLISH

Suasana pagi yang cerah. Kita dengar suara gaduh/sibuk di kantor SANDY.


CUT TO


107. INT. KNTR. SANDY: R. RESEPSIONIST-R. SANDY. PAGI.
ALINE, SURYA, FIGURAN

REKAN-REKAN KERJA SANDY nampak sibuk.
ALINE yang sedang sibuk menjawab telpon yang masuk dengan headphone-nya, memencet ini-itu tombol di pesawat telpon.
Beberapa yang lain hilir mudik dan sibuk dengan urusan masing-masing.
Ruang SANDY dengan bangku yang kosong.
Beberap file tergeletak di meja kerja SANDY.
SURYA masuk dan menumpuk file di atas tumpukan file.


CUT TO


108. EXT./INT. KNTR. POLISI: R. INTROGASI-LOBBY. SIANG.
SANDY, HANAPI, PIERE, JESSICA, DINO, SUCI

SANDY sedang bercakap-cakap dengan JESSICA dan DINO yang datang untuk membebaskannya.


-------------------[70]-------------------

[MORE]

Label:

posted by Eghy Dot Net at 7/31/2007 02:19:00 AM

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home