.::my imaGHYnation::.

Minggu, Juli 29, 2007

Page 81 - 90

121. EXT./INT. RMH. SUCI: HALAMAN-R. DEPAN/R. TENGAH. MALAM.
SANDY, SUCI, JESSICA, HAIKAL, NENEK

Mobil JESSICA masuk ke halaman rumah SUCI.
HAIKAL dan NENEK keluar untuk melihat siapa yang datang.
SANDY dan JESSICA yang membawa beberapa bungkusan keluar dari mobil dan berjalan mengiringi SUCI sebagai tuan rumah.
SUCI mengenalkan HAIKAL, NENEK, SANDY dan JESSICA.

SUCI
Ni, ini Sandy temen Uci di Jakarta. Dia nyusul Uci ke sini.

SANDY
(Menjabat tangan) Sandy, Nek.

SUCI
Ini Jessica yang nganter kita ke sini.

JESSICA
(Menjabat tangan) Jessica, Nek.

NENEK
(Bahasa campuran Sunda dan Indonesia) Mangga – mangga, kalebet… Silakan masuk… Tapi maaf, kondisinya beginih. Maklum orang kampung.
Semuanya masuk ke dalam rumah.
SUCI mempersilakan SANDY dan JESSICA duduk.
Background agak samar foto-foto keluarga SUCI menempel di tembok.

JESSICA
(Ke HAIKAL) Namanya siapa?

HAIKAL
(Mencium tangan JESSICA) Ical, Teh.

JESSICA
(Memberika paperbag) Ical, ini ada sedikit oleh-oleh dari Teh Uci dan A’ Sandy.

SUCI
Aduh, Jess, ngerepotin. Makasih ya. (Ke HAIKAL) Ical, bilang apa?

HAIKAL
Hatur nuhun, Teh….
-------------------[81]-------------------
NENEK
(Berbisik ke SUCI) Kunaon maneh teu ngomong rek mawa batur. Nini teu masak!
[= Gimana kamu nggak bilang mau bawa tamu. Nenek nggak masak!]
JESSICA tak sengaja mendengar obrolan NENEK dan SUCI.
JESSICA
Hapunten, Ni, teu kedah ngarepotkeun. Kaleresan tadi rerencangan mampir ngagaleuh mameun.
[= Maaf, Nek, tak usah merepotkan. Kebetulan tadi kita mampir membeli makanan.]

SANDY
(Ke JESSICA setengah berbisik) Pada ngomong apa sih, Jes?
JESSICA mengambil bungkusan besar di meja isi makanan yang tadi di bawa SANDY dan menyerahkan pada NENEK.
NENEK
Nuhun nya’, nini jadi isin. Nini ngarepotkeun maneh kabeh.
[= Makasih ya, nenek jadi gak enak. Nenek jadi ngerepotin kalian.]
(sambil menerima bungkusan dari JESSICA)

JESSICA
Teu naon-naon, Ni. Kaleresan tadi ngalangkung payuneun warung.
[= Gapapa, Nek. Kebetulan tadi lewat depan warung.]

SANDY
(Berbisik ke JESSICA) Ah, gue tahu kalo itu. (Sok tau) Gegaresan…!

JESSICA
Ih, ngarang!
HAIKAL yang penasaran merebut bungkusan di tangan NENEK.
SUCI
Ical, jangan bikin malu teteh deh. Lagian kamu jalannya juga belum bener, kan?
-------------------[82]-------------------

HAIKAL tak jadi melihat bungkusan di tangan NENEK. Malah ia mendekati SUCI.
HAIKAL
Teh Uci, kabar ayah gimana, Teh? Ical kangen…
NENEK berhenti di depan pintu dapur. Karena sebenarnya ia akan menanyakan hal ini pada SUCI sejak tadi. Hanya tak enak saja karena ada SANDY dan JESSICA.
SANDY dihinggapi rasa haru mendengar pertanyaan polos HAIKAL. Ia mendekati HAIKAL dan membelai rambutnya.

SANDY
Ical, ayah sehat kok. Ayah juga nitip salam buat Ical. Juga buat (menoleh ke NENEK) nenek. Tadi kita semua dari sana.

SUCI
(Menahan air mata yang menggantung di kelopak mata) Nanti ya Teh Uci ceritain. Sekarang Ical ke kamar cobain baju baru hadiah Teh Jessica. Minta bantu nini.
Jawaban SUCI untuk NENEK juga sebagai kode bahwa waktunya tidak tepat.
NENEK masuk ke dapur dengan perasaan agak kecewa.


CUT TO


122. INT. RMH. SUCI: KMR. SUCI-R. DEPAN/R. TENGAH. MALAM.
SUCI, SANDY, JESSICA

SUCI dibantu JESSICA mencari kertas struk kondom Sarti.

INSERT: SANDY menunggu (di ruang tengah/depan karena tak enak masuk kamar cewek) dengan gelisah.

Suasana kamar SUCI agak berantakan. Tapi yang dicari tetap tidak ditemukan.
Terakhir SUCI mengecek kantong jaketnya dan tetap tak ada.

JESSICA
Gimana, Ci?

SUCI
(Bingung, terlihat menyerah) Aku juga nggak tahu di mana tu kertas? Duh, gimana ya? Kasihan Sandy. Tapi udah kita cari-cari emang nggak ada!
CUT TO
-------------------[83]-------------------

123. INT./EXT. RMH. SUCI: KMR. SUCI-R. DEPAN/R. TENGAH-HALAMAN. MALAM.
SUCI, SANDY, JESSICA

SUCI dan JESSICA keluar dari kamar.
SANDY yang sedang melihat foto-foto keluarga SUCI (atau foto PAK ASEP) di tembok untuk mengusir rasa gelisah, segera menghampiri keduanya.

SANDY
(Harap-harap cemas) Gimana, Ci? Ketemu nggak?

SUCI
(Perasaan tak enak hati) Maaf, Sand, aku udah geledah seisi tas dan lemari tapi tetep nggak ada. Gimana nih?
SANDY terdiam penuh rasa kecewa. Dengan pasrah ia duduk di bangku.
SANDY
(Pasrah, mendesah panjang) Yah, mungkin belum rejeki gue.
FLASH BACK: SUCI teringat secuil kertas yang ia temukan saat ia menjemur pakaian (=scene 73).

SUCI segera bergegas ke halaman dengan membawa senter.
SANDY dan JESSICA yang penasaran mengikuti SUCI.
SUCI mencari ke pelosok halaman tapi tak menemukan kertas yang dicari.

SANDY
(Penasaran, cemas) Lo buang, Ci?

SUCI
(Gugup) Nggak-nggak. Siapa tau aja jatuh di sini.
SUCI tak berani cerita pada SANDY soal kemarin ia membuang kertas dari saku jaket. Rasa bersalah semakin menyerangnya.
SANDY merasa ada sesuatu yang disembunyikan SUCI tapi tak enak untuk mendesaknya.


CUT TO

-------------------[84]-------------------

124. INT.RMH. SUCI: KMR. SUCI-R. DEPAN/R. TENGAH-HALAMAN. MALAM.
SUCI, SANDY, JESSICA

Suasana hening.
SANDY, SUCI dan JESSICA bermain dengan pikiran masing-masing.
Tatapan mata SANDY kosong. Angannya melayang.

MONTAGE:

Clip potongan-potoangan adegan:
- SANDY didorong keluar di bus oleh BIMO (=scene 61)
- SANDY mencuci taksi SUGENG (=scene 69)
- SANDY ganti ban mobil JESSICA sambil hujan-hujanan (=scene 80)
- SANDY ditangkap POLISI (=scene 94)
- SANDY tidur dengan posisi meringkuk di sel yang penuh nyamuk dan kedinginan (=scene 101)

JESSICA berusaha menghibur SANDY. Ia meraih tangan SANDY dan menggenggamnya erat.

JESSICA
Sudah lah, Sand. Mending sekarang kamu istirahat dulu. Tuhan pasti punya rencana di balik ini semua.

SANDY
(Mendesah) Thank’s ya, Jes.
(Pause) Oh ya, pinjem handphone lo dong. Gue harus kasih kabar ke Jakarta. Orang-orang kantor pasti pada nyariin gue. Apalagi orang-orang rumah.
JESSICA mengambil handphone di tasnya.
SUCI teringat sesuatu.

SUCI
Jes, boleh aku pakai dulu, nggak? Coba aku nelpon Ira. Siapa tahu struk-nya ada di kamar kos.
JESSICA memandang SANDY minta persetujuan.
SANDY
(Melihat sedikit harapan)
Oh, ya udah.
JESSICA memberikan handphone-nya pada SUCI.

-------------------[85]-------------------

SUCI memencet nomer handphone IRA.

CUT TO


125. INT. KOSAN SUCI & IRA: KMR. SUCI & IRA-R. DEPAN. MALAM.
IRA, ROY, SUCI (VO)

IRA sedang bercumbu dengan PACAR-nya di kamar kos.

CU: di dekat lampu duduk, tergeletak handphone dan kondom Sarti; tangan (ROY) mengambil kondom Sarti; tangan (IRA) mematikan lampu; handphone yang menyala dalam temaram karena ada panggilan masuk.

ROY
(Merasa terganggu, kesal) Siapa sih?!
CU: nomer di LCD tak dikenal. Tangan (IRA) meraih handphone.
IRA
(Menggumam) Siapa ya?
(Memencet tombol OK) Hallo…

SUCI (VO)
Ra, sorry. Ini Uci.

IRA
Ada apa, Ci?
CUT BACK TO


126. INT. RMH. SUCI: R. DEPAN/R. TENGAH. MALAM.
SUCI, SANDY, JESSICA, IRA (VO), NENEK, HAIKAL

SUCI masih menelpon IRA.
JESSICA dan terutama SANDY menantinya dengan penuh harap.

SUCI
(Di telpon) Ra, tolong cariin kertas kecil, struk kond…eh, (tak enak bilang kondom ke IRA)
(Ke SANDY) merk-nya apa?

SANDY
Anu, Sarti!

SUCI
Struk Sarti. Pokoknya ada nomer hp-nya Sandy! (MORE)
-------------------[86]-------------------
SUCI (CONT’D)
Tolongin ya, Ra, please… Kasihan Sandy jauh-jauh ke sini nyari kertas itu! Tolong ya, Ra…

IRA (VO)
Di mana, Ci?

SUCI
Tolong cek di tas kecil aku atau di kantong-kantong celana di tempat cucian. Di lemari atau cek di selipan-selipan buku. Aku juga lupa. Sekali lagi makasih, Ra. Nanti kabarin aku ke nomer ini, ya…
SUCI menyerahkan handphone pada JESSICA.
Muncul NENEK dan HAIKAL membawa makanan yang tadi dibawa oleh SANDY dan JESSICA. HAIKAL telah memakai kaos baru pembelian JESSICA. Tapi masih tetap memakai kain sarung.

JESSICA
Eh, Ical jangan banyak jalan dulu!

NENEK
Mangga, Neng, ayeuna urang mam.
[= Silakan, Nak, waktunya kita makan.]
SUCI dan JESSICA beranjak ke dapur membantu membawakan makanan dan peralatan makan.
SANDY menyiapkan meja.

SANDY
Aduh, Nek, makasih. Jadi ngerepotin.

NENEK
(Dengan bahasa campuran) Ah, teu repot. Malah maneh duaan yang repot.
CUT TO


127. INT. KOSAN SUCI & IRA: KMR. SUCI & IRA. MALAM.
IRA, ROY

Suasana kamar SUCI dan IRA makin berantakan.
IRA mengambil majalah di atas lemari.
ROY “mengganggu” dari belakang.
Keduanya hanya berbelitkan sprey/selimut.


CUT TO
-------------------[87]-------------------

128. INT. RMH. SUCI: R. DEPAN/R. TENGAH. MALAM.
SANDY, SUCI, JESSICA, NENEK, HAIKAL

Suasana makan malam yang hangat.
SANDY banyak bercerita lucu yang mengundang tawa yang lain.
Terlihat JESSICA makin perhatian pada SANDY seperti menyuapi SANDY dengan alasan mencicipi suatu makanan yang belum dimakan SANDY.
SUCI menyaksikan kedekatan keduanya dengan iri. Tapi tak bisa berbuat apa-apa.
Diam-diam NENEK memperhatikan kegundahan hati SUCI.

HAIKAL
(Polos) Teh Jessica sama Aa’ Sandy pacaran, ya?

JESSICA
(Tersipu malu tapi senang) Ih, Ical kok nanyanya gitu?

SUCI
(Merasa tertohok dengan pertanyaan HAIKAL) Ical, gak boleh kurang ajar, ya!

SANDY
(Mengalihkan pembicaraan) Ayo, gue doang neh yang bukan orang Bandung. Tapi ada yang tau gak apa beda Bandung jaman dulu dan sekarang?

JESSICA
Ah gampang. Dulu Bandung lautan api, sekarang Bandung lautan asmara.

SANDY
Hush! (melirik ke HAIKAL) Under eighteen, Jes! Jawaban lo juga salah.

JESSICA
Yang bener apa?

SANDY
Bandung dulu banyak jalan berlobang-lobang.

JESSICA
(Memotong) Bandung sekarang?

SANDY
Bandung sekarang banyak lobang berjalan-jalan.
-------------------[88]-------------------

CU: kaki (SUCI) menendang kaki (SANDY).

SANDY memandang SUCI bingung?
SUCI melirik ke arah HAIKAL dan NENEK sebagai jawabannya.
SANDY mengangguk-angguk tanda paham.

FX: handphone JESSICA berbunyi.

SANDY, SUCI dan JESSICA nampak tegang.


FADE OUT

FADE IN


129. EXT./INT. JALANAN: DLM. MOBIL JESSICA. PAGI.
SANDY, SUCI, JESSICA, TUKANG KORAN

Note: Tuesday, February 5, 2008

ESTABLISH

Terdengar suara musik mengalun.
Terlihat bahwa musik berasal dari mobil JESSICA yang melaju dengan kecepatan sedang.
SANDY nampak mengemudi sambil mengangguk-anggukkan kepala mengikuti alunan musik. SANDY terlihat sumringah.
Mobil berhenti di lampu merah.
TUKANG KORAN menawarkan koran pada JESSICA. Tapi JESSICA lebih tertarik ngobrol dengan SANDY. TUKANG KORAN menawarkan pada SUCI.
SUCI melihat foto SANDY ada di koran. SUCI membuka jendela dan membelinya.

SUCI
Sand, lihat, kamu masuk koran!

SANDY
Ah, masa?
CU: koran di tangan SUCI yang memberitakan “Info Orang Hilang” dengan foto SANDY di sampingnya.
JESSICA yang merasa kalah set dengan SUCI, merebut koran dari tangan SUCI.

JESSICA
Eh, bener, Sand! Siapa yang masang?

SANDY
(Tertawa) Mami sama adek gue emang unik Kita emang uniquee familiy. Apalagi mendiang bokap gue.
-------------------[89]-------------------
JESSICA
Kenapa mendiang bokap lo, Sand?

SANDY
Gue pernah digampar gara-gara manggil beliau Dedi.

JESSICA
Manggil daddy doang lo digampar? Lo manggil nyokap apa?

SANDY
Mami.

JESSICA
Lah cocok. Mommy daddy.

SANDY
Bokap gue emang namanya Dedi!

JESSICA
Sialan! (tersenyum) Kena mulu gue.
SANDY melirik dari kaca, melihat SUCI mengalah dengan cara membaca buku.
SANDY
Ci, lo termasuk kutu buku?

SUCI
(Tersentak) Ya, Sand?

SANDY
Lo termasuk kutu buku, bukan?

SUCI
Nggak juga sih. Ada apa memang?

SANDY
Kalo lo kutu buku, lo cocok sama gue. Gue kutu kupret! (tertawa)
SUCI tersenyum.
SANDY
(Change topic) Dunia emang aneh. Capek-capek gue bertualang ke negeri sebrang, eh, yang gue cari ternyata ada di Jakarta (tertawa).
-------------------[90]-------------------
[MORE]

Label:

posted by Eghy Dot Net at 7/29/2007 06:33:00 AM

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home