.::my imaGHYnation::.

Kamis, Agustus 02, 2007

Page 31 - 40

[SCENE 45 - CONT'D]
SANDY
(Sedikit lega karena SUCI bukan sudah tak kerja lagi) E…, besok lagi deh saya balik lagi. Kalau boleh tahu, besok dia masuk apa ya?

MAYANG
Besok Suci cuti. Ada keperluan keluarga.

SANDY
(Kaget, panik) Cuti? Berapa hari?

MAYANG
Tiga hari.

SANDY
(Menghitung) Minggu, Senin, Selasa… Rabu dia masuk apa?

MAYANG
(Mengingat-ingat) Kayaknya Rabu dia off.

SANDY
What?! Masuk kerja lagi hari apa, (membaca name tag di uniform MAYANG) May?

MAYANG
Kamis, shift closing. Masuk jam dua-an lah.

SANDY
Mampus gue! Elo tau kosan dia di mana? (Memohon) Please – please…

MAYANG
Elo bawa kendaraan apa naik angkutan?

SANDY
Naik angkutan.

MAYANG
Elo bisa naik… (memberikan clue angkutan ke kosan SUCI)

CUT TO


46. EXT. KOSAN SUCI & IRA: TERAS. MALAM.
SANDY, IRA

ESTABLISH

-------------------[31]-------------------

SANDY membuka gerbang kosan SUCI dan masuk dengan tergesa-gesa.
Suasana di dalam sepi. Nampak lampu kamar SUCI mati sementara kamar/ruangan lain menyala.

SANDY
(Ragu-ragu) Kok sepi, ya? Eh, suara apa itu di kamar? (Menguping ke jendela) Jangan-jangan Suci lagi… Ah, bodo! Gue ketok aja.
Saat akan mengetuk SANDY melihat bell. SANDY memencet bell.

FX: suara bell.

SANDY
Permisi… Malam…!
Lampu di kamar SUCI nampak menyala. SANDY terlihat lega sekaligus kuatir “SUCI sedang apa?”
Handle pintu bergerak-gerak. Muncul IRA dengan rambut agak acak-acakan. Tak sadar 2 kancing baju atas belum dikancingin.

IRA
(Sebal “acaranya” terganggu) Maaf, cari siapa ya?

SANDY
(Bisa menebak IRA abis ngapain) Sorry, ganggu malem-malem. Sucinya ada?

IRA
(Dengan tatapan “Oh, temen Suci”). Elo siapa?

SANDY
(Salah tingkah ditatap cewek baru “bangun tidur”) G-gue Sandy. Bisa dikatakan temennya Suci. Gue ada perlu dengan Suci. Penting. (Menekankan) Sangat penting!

IRA
Yah, Sucinya udah berangkat. Pulang kampung.

SANDY
(Kaget, mencari kejujuran di mata IRA) Pulang kampung? Kapan? Jam berapa dia berangkat?

IRA
Tadi sekitar jam sembilanan lewat dikit.
-------------------[32]-------------------
SANDY
(Melihat jam di PDA phone. 10.13 pm) Elo tahu alamat dia nggak, di kampung?

IRA
Yah, gue nggak tahu.

SANDY
(Memohon) Bisa tolong cariin, nggak? ‘Cus ini penting banget. Malem ini juga gue ngejar dia ke sana!

IRA
(Nggak tega melihat mimik serius dan memelas SANDY) Sebentar gue cariin di kamar. Elo tunggu di sini. Oh ya, duduk aja. Mau minum?

SANDY
Oh no, thank’s. Nggak usah. Makasih ya…
IRA masuk ke dalam.
SANDY di luar mondar-mandir dengan rokok mengepul.
Rangkaian gambar SANDY dalam berbagai posisi.


CUT TO


47. INT. KOSAN SUCI & IRA: KMR. SUCI & IRA. MALAM.
IRA, ROY

IRA mengacak-acak isi lemari. Sementara ROY terlihat suntuk “kena tanggung”.
ROY
(Memainkan asap rokok dengan bibirnya) Bilang aja nggak ada, Ra!

IRA
Kasihan, Yang. Kayaknya penting banget. Orang dikejar ke Bandung sekarang juga!

ROY
Kamu nggak kasihan sama aku?

IRA
(Berhenti sebentar dari kegiatannya. Menatap ROY meminta pengertian) Kamu nginep, kan?
ROY tak menjawab. Hanya membuang asap rokok kuat-kuat.

-------------------[33]-------------------

IRA mengambil majalah di atas lemari. Di atasnya ada amplop surat.

CU: Nama “HAIKAL” di amplop. Di bawahnya alamat “Jl. Welirang No. 29 RT. 08/09 Papan Panggeulisan – Bandung”.

IRA
(Berseru) Ini dia!

CU: ROY menghisap rokok kuat-kuat.

DISSOLVE TO


48. EXT. KOSAN SUCI & IRA: TERAS. MALAM.
SANDY, IRA, ROY

CU: bibir (SANDY) menghempaskan asap rokok dengan kuat.

IRA keluar.
SANDY langsung menghampirinya.

SANDY
(Harap-harap cemas) Gimana? Ada alamat Suci di kampung?

IRA
(Menyerahkan amplop) Ini. Moga aja alamatnya jelas.

SANDY
(Menerima amplop, membaca alamat) Oh, jelas – jelas. Thank’s banget ya… (menyebut nama tapi tak tahu)

IRA
(Menyebut nama) Ira.

SANDY
Thank’s ya, Ra…
SANDY tak ingin lagi berlama-lama untuk segera mengejar SUCI. Dan juga nggak enak telah merusak acara IRA.
Sepeninggal SANDY, IRA kembali masuk.
Siluet gordyn bayangan IRA yang “ditangkap” bayangan ROY.
Lampu mati.


FADE OUT

FADE IN
-------------------[34]-------------------

49. EXT. TERMINAL. MALAM.
SANDY, 2 BANCI TERMINAL, FIGURAN

ESTABLISH

Suasana terminal yang masih ramai meski sudah cukup larut. Penumpang yang mencari angkutan, pedagang makanan, pedagang kaki lima, calo penumpang, dsb.
SANDY move to camera. Terlihat bingung karena tak biasa ke terminal apalagi di jam-jam seperti ini.

POV: SANDY melihat cewek yang membelakanginya. SANDY mendekat.

SANDY
(Ragu-ragu, mencolek pundak) Permisi numpang tanya. Bus ke Bandung ngetemnya di mana, ya…
Cewek ini menoleh bertepatan dengan datangnya seorang cewek lain berbadan gagah, nyeker dan high heels-nya ditenteng.
BANCI 2
(Ke temennya) Aduh, bo, cepet juga jij dapet langganan. Ik nggak nemu tuh kondom rasa nanasnya. Malah sepokat Ik putus (menaruh sepatu di bangku).

BANCI 1
Hush, langganan langganan sembarangan! Mas ini mau ke Bandung. (Ke SANDY) Ganteng, bus antarkota (menunjuk) di sebelah sana.

BANCI 2
(Ke SANDY) Aduh, bo, jam segindang ke Bandung. Mendingan ikut kita yuk…

BANCI 2 yang berbadan lebih cowok ternyata lebih agresif dibanding temannya. Dia mulai mencolek-colek SANDY, mengelus tangan SANDY, mengelus pinggang dan mengarah ke selangkangan.
SANDY segera menepis tangan gede ini.


SANDY
(Kesal, ke BANCI 2) Tolong dong jangan kurang ajar! Megang megang, lagi! Sama-sama punya juga megang megang punya orang.

BANCI 2
(Nggak menyerah) Duh, galak amat, sih. Ik isep jij baru merem melek!
-------------------[35]-------------------

SANDY segera pergi dari situasi tak nyaman ini ke area bus antarkota. SANDY sempat mengambil secara diam-diam sebelah sepatu BANCI 2 dan menaruhnya di atas gerobak bakso.

CUT TO


50. EXT./INT. TERMINAL: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, CALO PENUMPANG, PAK ASEP, JONO, BIMO, LEXY, BOTAK, FIGURAN

Seorang CALO PENUMPANG terlihat bertanya akan ke mana pada SANDY. SANDY menjawabnya. CALO ini mengantar SANDY ke sebuah bus yang mulai penuh.

INSERT 1: PAK ASEP sedang main kartu diapit 2 orang cewek dewasa berpakaian terbuka dan berdandan menor.

SANDY masuk bus. Di deretan tengah bangku 3 SANDY duduk. Dipinggir jendela JONO memakai kacamata hitam hingga terlihat makin kampungan. JONO bertanya untuk membuka topik pembicaraan. SANDY menanggapi obrolan JONO dengan kurang antusias.
Masuk dari depan LEXY (bercelana pendek kolor) dan BOTAK. Dari belakang BIMO dan duduk di sebelah kiri SANDY. SANDY berfirasat nggak enak.

INSERT 2: BANCI 2 sedang perang mulut dan menuduh BANCI 1 yang menyembunyikan sebelah sepatunya. Nampak sepatu masih di atas gerobak).


CUT TO


51. EXT./INT. JALANAN: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, JONO, BIMO, PAK ASEP, FIGURAN

Bus meluncur di jalanan yang mulai sepi. Terlihat masuk ke sebuah tol.
JONO (VO)
(Dengan logat Jawa medok) Sering ke Mbandung?
JONO menoleh ke arah SANDY. Penonton pun tahu bahwa barusan suara JONO.
Terlihat SANDY berusaha keras terbebas dari obrolan-obrolan nggak penting ini karena ia sedang kalut.

SANDY
(Males-malesan) Nggak juga.

JONO
(Dialek Jakarta dengan aksen Jawa) Gua bisa seminggu sekali ke Mbandung. Dan gua selalu nae’ bes A-Ce kayak begini. (MORE)
-------------------[36]-------------------
JONO (CONT’D)
Males buanget gua nae’ bes bukan A-Ce. Gerah! Apalagi kalo siang.
SANDY masih berusaha tersenyum. Tapi tak menimpali.
SANDY berpikir keras untuk “membungkam” mulut JONO. Lalu melihat ke BIMO yang terlihat sedang merencanakan sesuatu.

SANDY
Boss, kira-kira sampai Bandung jam berapa, ya?
BIMO tak menyahut atau pun sekedar menoleh ke arah SANDY.
SANDY makin bete.


SANDY (VO)
Bolot ‘kali ni orang!

JONO
Mpunya ade’ cewek, Mbang?
SANDY terpaksa menimpali karena pertanyaan JONO mengingatkannya pada FARAH dan MAMI.

SANDY
Kenapa emangnya?

JONO
Ya… ndak apa-apa. Gua cuma tanya saja kok.
SANDY keluarin iPod dari mini bag-nya. Putar musik kencang dan berusaha meremin mata. Posisi memaksa kepalanya agak miring ke kanan.

DISSOLVE TO


52. EXT./INT. JALANAN: AULA GEDUNG-DEPAN STAGE. SIANG.
SANDY, DALANG, FIGURAN

ESTABLISH

Suasana ramai orang hilir mudik. Ada spanduk “Acara Nonton Bareng”. Nampak SANDY berjalan menuju aula.

CU: “Tiket Acara Nonton Bareng De’ Java” (plesetan dari film De’ Javu).

SANDY berhenti sebelum masuk gedung aula karena merasa ada yang aneh. Ia melihat baju yang ia pakai. Kaos, jeans dan sneaker. Dan semua orang yang masuk aula
(MORE)

-------------------[37]-------------------

(CONT'D)
memakai pakaian kebaya dan pakaian khas Jawa lengkap dengan blangkon. Dan hanya dia yang memakai kostum “normal”.
SANDY masuk dengan ragu-ragu. Di dalam, bukan film tapi wayang kulit!


DISSOLVE TO


53. INT. DALAM BUS. MALAM.
SANDY, JONO, BIMO

SANDY membuka mata bangun dari mimpi. Sebuah wajah berkacamata hitam tepat diwajahnya mangap dengan nafas teratur. SANDY kaget, menutup hidung dan mendorong muka JONO “menjauh” darinya.
SANDY mengerjai JONO yang sedang tidur dengan cara menempelkan lakban hitam ke kacamata JONO.
SANDY berusaha merem lagi. Kali ini merubah posisi dengan kepala agak miring ke kiri.

JONO bangun dan panik karena gelap tak bisa melihat.
SANDY telah tidur kembali.


DISSOLVE TO


54. INT. MALL: OULET BAJU WANITA. SIANG.
SANDY, BIMO (VO), FIGURAN

SANDY “sok” memilih-milih baju meski aneh karena ada di area baju daleman cewek. Rupanya tak jauh di depan SANDY, nampak dengan posisi membelakangi, seorang cewek rok mini sedang menelpon dari handphone-nya.
Selangkah demi selangkah SANDY mendekati sasaran.
SANDY memutari cewek ini.
Ternyata patung!

BIMO (VO)
Ayo, jangan ada yang berani melawan kalau nggak mau kepalanya bolong. Kumpulin handphone, dompet, jam, perhiasan…!

DISSOLVE TO


55. EXT./INT. JALANAN SEPI: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, JONO, PARA PENUMPANG

Suara keras tadi membangunkan SANDY dari mimpi.
Perampokan yang dikomandani oleh BIMO sedang berlangsung. Semua komplotan membawa pistol.
SANDY mematikan iPod dan melihat ke luar. Jalanan sepi.


-------------------[38]-------------------

Di depan, BOTAK sambil mengunyah permen karet, menyandera PAK ASEP.
LEXY (bercelana pendek kolor) sedang mengumpulkan barang dengan tas besarnya.
BIMO mondar-mandir dengan pistol di tangan.
Suasana mencekam seketika.

SANDY bergerak cepat memasukkan dompet dan iPod ke mini bag-nya lalu mendorong dengan kaki tas ke kolong bangku. Terlihat SANDY sedang berpikir untuk melawan atau kabur.

SANDY (VO)
(Kesal) Ni sopir bukannya jalanin mobil cari kantor polisi?!

CUT TO


56. INT. RMH. SANDY: R. TENGAH-KMR. FARAH. MALAM.
MAMI, FARAH

MAMI berdiri di depan pintu kamar FARAH. MAMI terlihat mengetuk pintu kamar FARAH. Cukup lama sampai pintu kamar dibuka dan muncul FARAH dengan wajah kusut abis bangun tidur.
FARAH
(Sambil berbalik arah ke tempat tidurnya lagi) Ada apa sih, Mi, malem-malem bangunin Farah? (Membuang badan ke kasur dan memeluk guling dan mata merem)

MAMI
(Kuatir) Kakakmu sudah jam (melihat ke jam di tembok. Jam 2.20) segini belum pulang juga? Mami kuatir dia kenapa-napa!

FARAH
Alah, biasanya nggak pulang juga mami cuek. Apalagi besok dia libur. Palingan juga jeb-ajeb, Mi.

MAMI
Jeb-ajeb? Apa itu, Rah?

FARAH
Clubbing, Mi. Udah lah, mami nggak usah kuatir berlebihan seperti itu. Sandy udah gede. Nanti juga pulang, Mi.

MAMI
Masalahnya… soal Jaguar itu loh…
-------------------[39]-------------------
FARAH
(Bangun duduk masih dengan mata merem) Iya juga sih, Mi, Farah juga penasaran. Mami udah telpon?

MAMI
Belum.

FARAH
Mami gimana sih? Daripada mami bangunin Farah mendingan juga telpon.

MAMI
Ya udah, kamu telpon, gih. Hp mami di kamar.
FARAH mengambil handphone-nya di atas meja. Lalu mencari nama “Sandy” dan mendialnya.

CUT TO


57. EXT./INT. JALANAN: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, JONO, PARA PENUMPANG

Suasana bus cukup mencekam karena perampokan masih berlangsung.
LEXY sedang merampas harta benda seorang ibu-ibu yang ingin melawan tapi lebih banyak takutnya daripada beraninya. Berhasil LEXY merampas perhiasan ibu ini dan memasukkannya ke tas.

FX: suara lagu nada panggil di PDA phone SANDY (=scene 26).

SANDY kaget, karena ia hapal betul itu suara PDA phone-nya. Penumpang lain juga nampak tegang. Suara PDA SANDY mengundang perhatian BIMO dkk.

CU: kaki (SANDY) menarik tas kecilnya dengan ujung sepatu.

SANDY (VO)
Duh, siapa lagi sih yang nelpon di saat gak tepat gini?!
BIMO mendekat ke arah sumber suara, ke arah SANDY.
BIMO
Hp siapa yang bunyi? (Ke SANDY) Hp elo?

SANDY (VO)
Oh, denger juga. Kirain budek. Tadi gue ajak ngobrol diem aja!
-------------------[40]-------------------
[MORE]

Label:

posted by Eghy Dot Net at 8/02/2007 09:22:00 PM

0 Comments:

Posting Komentar

<< Home