.::my imaGHYnation::.
Rabu, Agustus 01, 2007
Page 41 - 50
BIMO
(Membentak) Eh, budek lo ya?!
SANDY
(Berharap bunyi telpon segera berhenti) B-bukan. G-gue gak bawa hp!
JONO
Dia boong, Bang! Handphone-nya ada itu di kolong jok! (menunjuk ke bawah)
DISSOLVE TO
58. INT. ARENA TINJU. MALAM.
SANDY, JONO, WASIT JELMAAN BIMO
Suasana riuh sebuah pertandingan tinju SANDY melawan JONO.
Dalam satu kesempatan, SANDY mengirim pukulan dengan tangan kiri.
JONO masih berhasil menghindar. Tangan kiri SANDY lewat sekian senti dari kepalanya.
Dengan tangan kanan, SANDY kirim lagi sebuah hook keras dan…
Pukulan mendarat telak di perut JONO, yang langsung terlempar melayang sampai keluar ring tinju.
Sementara SANDY dengan tangan “freeze” tapi masih bergetar ala Jet Lee lengkap dengan raungan harimau dari mulut SANDY.
Wasit langsung mendekati SANDY dengan isyarat tangan pertandingan dihentikan. Tiba-tiba wasit mengeluarkan pistol dan menodongkan ke kepalanya.SANDY
(Dengan wajah sangat puas) Wuuuuu…..!
WASIT JELMAAN BIMOCUT TO
Lo bener-bener bolot, ya! Ambil handphone lo cepat!!!
SANDY
(Bingung memandang wasit) Handphone?
(Mengucek-ucek matanya)
59. INT. DALAM BUS. MALAM.
SANDY, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, JONO, PARA PENUMPANG
Sosok wasit berubah jadi BIMO.
BIMO
(Mengancam) Ambil cepat! Atau kepala lo gue ledakin?!
Suasana makin mencekam.
Dengan berat hati SANDY merunduk untuk mengambil tas di dekat kakinya.
JONO menyaksikan dengan seyum sinis kemenangan.
BIMOCUT TO
(Ke JONO) Eh lo, ngapain elo senyum-senyum sendiri? Serahin dompet, handphone (melihat jam) jam tangan lo sekalian! Cepaaaaaaaat….
SANDY
(Lirih, dengan mimik puas) Mampus!
60. INT. RUMAH SANDY: KMR. FARAH. MALAM.
FARAH, MAMI
FARAH menekan tombol tutup karena tak berhasil menelpon SANDY.
FARAHCUT TO
Nggak diangkat, Mi. Tidur ‘kali, Mi. Atau lagi on the way?
MAMI
Duh, mami makin cemas nih…
FARAH
(Menggoda) Cemas sama Sandy apa Jaguarnya, Mi?
MAMI
Jaguarnya dong kamu ini gimana sih? Eh, maksud mami…
FARAH
(Memotong, mencibir) Yee…
61. EXT./INT. JALANAN: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, JONO, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, PARA PENUMPANG, FIGURAN
PDA phone SANDY sudah tak berbunyi. Sementara BIMO sedang sibuk merampas barang-barang JONO. Masih sambil menunduk, SANDY melihat sedikit peluang.
SANDY melihat sepasang sepatu JONO tergeletak tak jauh darinya. Sepatu kulit pantofel yang cukup keras.
Dengan tangan kiri SANDY mengambil mini bag-nya, dan dengan tangan kanan ia meraih sepatu kiri JONO.
Secepat kilat SANDY bangun dan memukul kepala BIMO dengan sepatu. Tepat saat BIMO sedang menggerakkan kepala. Sepatu melayang tanpa mengenai sasaran. Justru karena memukul dengan sekuat tenaga, SANDY terjerembab ke lantai bus.SANDY (VO)
(Mengerutkan hidung) Busyet, bau banget ni sepatu! Kalo keburu gue pingsan gimana gue bisa kabur?
LEXY yang sedang merampas barang-barang penumpang tak jauh di depan posisi SANDY berada, buru-buru berlari ke arah SANDY.
BIMO juga tak menyangka akan diserang tiba-tiba oleh SANDY. Spontan ia menendang perut SANDY dengan ujung sepatunya.
SANDY
(Menahan sakit) Hekh!
BIMO
(Membentak) Bangun lo!
(Sambil merampas tas SANDY)
LEXY datang dan langsung menondongkan pistol ke kepala SANDY.
INSERT: dua penumpang cewek yang ketakutan. Satu menutup mukanya dengan kedua tangan. Yang satu komat-kamit membaca doa dengan mata terpejam.
LEXYDari kaca di atasnya, PAK ASEP melirik melihat adegan ini dengan ekspresi gelisah.
(Mengancam, jari siap menarik pelatuk pistol) Jangan coba-coba melawan kau! Cukup sekali tarik, pecah lah pala kau!
BOTAK
(Berseru, masih mengunyah permen karet) Tembak aja, man…!
BOTAKBIMO menyeret SANDY ke pintu belakang. Pistol LEXY masih menempel di kepala SANDY.
(Ke PAK ASEP, lirih) Jalan, Sep!
LEXY
(Ke BIMO) Lempar keluar saja, lay!
BIMO
(Ke KONDEKTUR) Buka pintu!
KONDEKTUR membuka pintu. Bus berjalan makin cepat.
BIMO mendorong tubuh SANDY.
Dengan gerak tangan cepat, SANDY masih sempat memelorotkan celana LEXY.
LAXY kaget dan buru-buru menaikkan celananya.
SANDY melompat dan jatuh bergulingan di aspal.
Pintu tertutup dan melaju cepat dengan asap knalpot mengepul di kegelapan malam.
SANDYSANDY bangun dengan terhuyung.
(Tertawa puas telah mengerjai LEXY) Emang enak! Preman pake kolor doang. Eh, (ingat kembali) gue kan abis dirampok? Ngapain gue ketawa?
CUT TO
62. EXT./INT. RMH. SANDY: R. TENGAH-GARASI-R. DEPAN. MALAM.
MAMI, FARAH
MAMI menonton tv di ruang tengah dengan gelisah. Pikirannya jelas tidak ke tv yang ditontonnya.
Terdengar suara gaduh dari luar rumah.
MAMI buru-buru keluar.MAMI
(Kaget) Siapa? Sandy, ya?
Sampai garasi, MAMI melihat pintu pagar terbuka. Dilihatnya mobil Kijang masih ada. Tapi motor SANDY sudah tak di tempat.
MAMI
(Teriak) Farah – Farah…!
MAMI masuk dan menggedor-gedor pintu kamar FARAH.
MAMIPintu terbuka dan muncul FARAH dengan muka “kasur”.
(Memanggil, membangunkan FARAH) Farah, bangun, Nak…! Farah…!
FARAH
(Menguap) Ada apa lagi sih, Mi…?!
MAMI meraih tangan FARAH dan menariknya.
MAMI
Ikut mami. Lihat ini!
Sampai keduanya di garasi.
FARAHFARAH segera masuk ke dalam.
(Protes) Mami ini apa-apaan sih?
MAMI
(Menunjuk) Lihat, kakakmu bawa motor, enggak?
FARAH
(Kaget) Ngg-nggak, Mi! Terus…, motor dia ke mana?!
MAMI
Justru itu mami mau nanya sama kamu!
FARAH
Bener kok, Mi, tadi motor Sandy kempes makanya dia nggak bawa motor.
MAMI
Tadi mami denger suara berisik dari sini!
FARAH
(Melihat pagar yang terbuka) Serius, Mi? (Kuatir) Jangan-jangan… (saling pandang dengan MAMI) Hi… Farah jadi takut, Mi!
MAMI
(Mengikuti FARAH) Kalau bener maling, mami harus ngomong apa kalau kakakmu pulang, Rah? Dan… (kuatir, berdoa) di mana dia sekarang? Semoga Kau lindungi dia, Tuhan…
CUT TO
63. EXT. RUMAH SUCI. MALAM.
SUCI, HAIKAL, NENEK
ESTABLISH
SUCI datang dengan semangat karena rasa kangen pada adik dan neneknya. SUCI mengetuk pintu.
NENEK dan HAIKAL (yang memang telah menunggu) muncul saat pintu terbuka.
SUCI memeluk NENEK untuk melepas kangen.
HAIKAL mencium tangan SUCI.
CUT TO
64. EXT. JALANAN SEPI. MALAM.
SANDY, FIGURAN
Suasana jalanan sepi. Kiri kanan sawah. Tak ada rumah penduduk.
SANDY terlihat mencari tumpangan pada setiap mobil yang lewat.
CUT TO
65. EXT. RMH. SANDY: GARASI. MALAM.
FARAH, MAMI
FARAH ditemani MAMI mengunci pagar garasi dengan gembok baru;
CU: gembok lama tergeletak di bawah bekas digergaji/dipotong;
sambil kepala dan bahu menjepit handphone menelpon SANDY.
FARAH memberitahu handphone SANDY tak aktif.
CUT TO
66. EXT./INT. JALANAN: DLM. TAKSI. MALAM.
SANDY, SUGENG
CU: dari kaca mobil kita melihat SANDY menyandarkan kepala ke bangku sambil memejamkan mata. Ia nampak lelah.
Selanjutnya, terlihat bahwa SANDY sedang di dalam taksi yang dikemudikan SUGENG.
Taksi terus melaju di jalanan yang cukup lengang.
CUT TO
67. EXT./INT. JALANAN: DLM. TAKSI-DEPAN POOL TAKSI. MALAM.
SANDY, SUGENG
Di depan sebuah pool taksi, taksi berhenti.
SUGENG
(Membangunkan) Jang, sampai sini aja, ya?
SANDY yang tertidur meski tak nyenyak, membuka matanya.
SANDYSANDY melirik argo dan sibuk mencari uang di semua sakunya. Nihil. Terakhir SANDY hanya menemukan selembar uang seribuan.
(Tak mendengar jelas) Saya, Pak?
SUGENG
Seperti kata saya tadi, saya cuma bisa mengantar sampai sini. Situ bisa nyambung dari depan sana (menunjuk) untuk ke Bandung. Saya harus kembali ke pool.
SANDY
(Terpaksa menurut) Oh, gitu ya, Pak?
Nampak SANDY kurang terima dituduh seperti itu. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Juga saat SUGENG turun dan membuka pintu menyuruhnya keluar, SANDY pun keluar.SANDY
(Ingat sesuatu) Oh my God, gue kan abis dirampok! (Ke SUGENG) Maaf, Pak, saya baru inget kalau saya abis dirampok di bus. Jadi… (dengan berat hati) saya nggak ada uang tuh. Cuma ada seribu. Gimana dong?
SUGENG
(Marah) Alasan! Kalau nggak punya uang jangan naik taksi!
SUGENG menggeledah SANDY mencari sesuatu yang bisa dijadikan jaminan (seperti handphone, dompet, dsb.). Tapi SUGENG tak menemukan apa-apa.
SUGENG menyuruh SANDY masuk lagi. Ia pun kembali masuk.
Taksi melesat masuk ke dalam pool dengan kasar.
CUT TO
68. EXT./INT. CLUB: DANCE FLOOR. MALAM.
JESSICA, DINO, FIGURAN
ESTABLISH
Terdengar suara musik house/remix kencang dari sebuah club.
Di dance floor yang padat, banyak pengunjung club sedang menikmati anthem-anthem yang dimainkan DJ sambil bergoyang asyik mengikuti beat-beat musik.
Di sebuah sudut, nampak JESSICA ditemani DINO sedang joget gila-gilaan dengan gelas minuman di tangan dan rokok mengepul dari bibirnya.
Tak lama JESSICA dengan terhuyung berjalan ke meja untuk menuang minuman ke gelas.
DINO datang untuk mencegah JESSICA minum lagi karena sudah nampak teler berat, tapi JESSICA menepis tangan dan mendorong pelan DINO dan bersikeras untuk minum lagi.
CUT TO
69. EXT. POOL TAKSI: DPN. WARUNG ROKOK. MALAM.
SANDY, SUGENG, 2 SOPIR TAKSI REKAN SUGENG
SANDY sedang mencuci taksi milik SUGENG. Sesekali terlihat ia menyeka peluh (atau air yang muncrat dari ember) dengan punggung tangannya.
Sementara SUGENG dan 2 REKANNYA sedang duduk, ngopi dan merokok di depan warung rokok yang ada dalam pool.
CUT TO
70. INT./EXT. CLUB: TEMPAT PARKIR. MALAM.
JESSICA, DINO, FIGURAN
DINO memapah JESSICA keluar dari club menuju tempar parkir.
JESSICA masih nampak sadar meski terlihat kepayahan. Sebelum masuk mobil, JESSICA masih “berusaha” membakar korek untuk menyulut rokok di bibirnya.
CU: tangan (JESSICA) menyalakan korek.
DISSOLVE TO
71. EXT. POOL TAKSI: WARUNG ROKOK. MALAM.
SANDY, SUGENG, 2 SOPIR TAKSI REKAN SUGENG, PENJAGA WARUNG
CU: korek yang tadi menyala kini nampak telah membakar rokok di bibir. Asap pun mengepul ke udara.
Kini nampak yang merokok itu SANDY.
SANDY menerima kembalian 2 buah permen dari PENJAGA WARUNG.
SANDY “menyempatkan” pamit pada SUGENG dan 2 REKANNYA.
SUGENG cs cuek sedang asyik main gaple.
SANDY beranjak pergi dengan wajah kesal. Merasa tak dihargai sama sekali.
SANDY berhenti karena merasa menginjak sesuatu.
CU: sepatu (SANDY) menginjak kotoran kucing.
SANDY terlihat merencanakan sesuatu.
CUT TO
72. EXT. POOL TAKSI: WARUNG ROKOK-JALANAN. MALAM.
SUGENG, 2 SOPIR TAKSI REKAN SUGENG, PENJAGA WARUNG, SANDY
SUGENG cs masih asyik main gaple. Yang kalah nampak wajahnya dilukisi dengan spidol.
SUGENG beranjak ke taksinya untuk mengambil sesuatu.
SUGENG meraih handle pintu. Merasa memegang sesuatu.
SUGENG mencium tangannya. Tercium kotoran kucing. Nampak marah sekali.
INSERT: SANDY berjalan setengah berlari mencari aman dengan ekspresi puas.
FADE OUT
FADE IN
73. INT. RUMAH SUCI: HALAMAN. PAGI.
SUCI
ESTABLISH
Note: Sunday, February 3, 2008
Suasana sudah mulai terang.
SUCI sedang menjemur pakaian dengan hanger.
Di kantong jaket, SUCI menemukan secuil kertas yang ikut tercuci. SUCI melihat kertas ini sekilas dan yakin ini bukan kertas penting, SUCI meremas lalu membuangnya.
CUT TO
74. EXT. JALANAN: DEPAN POOL TAKSI. PAGI.
SANDY, FIGURAN
Gerakan tangan SUCI membuang kertas disambung gerakan kepala SANDY menghindari sebuah benda yang meluncur ke arahnya.
Ternyata seorang cewek “tak sengaja” melemparnya dari sebuah mobil.
SANDY yang kaget sekaligus kesal, meneriakinya.
Si cewek yang sadar kalau lemparannya nyaris mengenai SANDY, keluarkan kepala di jendela dan acungkan 2 jari telunjuk dan tengah sambil berseru “Pease!”
SANDY memungut benda tersebut, merasa tak asing dengan benda ini.
CU: bungkus kondom Sarti.
SANDY melemparkannya ke arah mobil tadi pergi.
SANDY yang sedang mencari tumpangan, melanjutkan kegiatannya. Tapi tak ada mobil yang mau berhenti untuk memberinya tumpangan.
CUT TO
75. EXT./INT. JALANAN: DLM. MOBIL JESSICA. PAGI.
DINO, JESSICA, SANDY
Sebuah CR-V berjalan di antara lalu-lalang mobil yang mulai nampak ramai.
Terlihat mobil ini dibawa oleh DINO.
Di bangku tengah nampak JESSICA tergeletak dengan kondisi awut-awutan.
DINO melihat SANDY melambaikan tangan meminta tumpangan.
CR-V berhenti di depan SANDY.
Kaca sebelah kiri turun sehingga DINO dan SANDY bisa saling melihat satu sama lain.
DINO bertanya apakah SANDY bisa menyetir?
SANDY menjawab bisa.
DINO keluar dari mobil dan SANDY jalan memutar.
DINO menyerahkan kunci mobil pada SANDY yang segera masuk dan menyalakan mesin.
POV: SANDY melihat DINO menyeberang jalan dan melambaikan tangan pada SANDY.
SANDY
(Keluarkan kepala, teriak) Eh, lo mau ke mana?
DINO
(Teriak dari seberang jalan) Boss, tolong anterin temen gue (sambil menunjuk). Mobil gue ketinggal di club!
SANDY menengok ke bangku belakang dan melihat JESSICA tergeletak.
Sementara DINO masuk ke sebuah taksi yang melintas dan jalan ke arah yang berlawanan.
SANDY
(Keluarkan kepala) Gue anter ke ma… (dilihatnya DINO sudah tak ada)
(Bingung) Aduh, ada-ada aja. Gue anter ke mana nih? (Kuatir) Idup atau nggak ni cewek?
Label: Sandy Sarti
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home