.::my imaGHYnation::.
Selasa, Juli 31, 2007
Page 51 - 60
SANDY semula akan mengecek denyut jantung JESSICA. Saat sadar ada tonjolan di sana, SANDY urungkan niat. Ia lalu meraih tangan JESSICA yang terkulai dan mengecek denyut nadi JESSICA. Nampak SANDY lega karena denyut nadi JESSICA masih ada.
SANDY ke posisi semula.
Mobil berjalan dengan perlahan.
CUT TO
76. EXT./INT. JALANAN: DLM. MOBIL JESSICA. PAGI.
SANDY, JESSICA
Mobil JESSICA yang dibawa SANDY terus melaju. Di atas dashboard nampak aksesori/gantungan logo TNI bergoyang-goyang.
SANDYSANDY menekan parfum mobil di dashboard.
(Menggumam, bingung) Gue bawa ke mana nih? Mana bau neraka banget ni mobil!
SANDY meraih rokok yang tergeletak di dashboard dan membakarnya.
Asap keluar dari jendela kanan yang ia buka sedikit.
JESSICA belum sadarkan diri.
SANDYDari kaca nampak titik air dari gerimis yang mulai turun.
Atau gue langsung nyari alamat Suci aja, ya? Tapi ni cewek…?
SANDYSANDY membuang rokok keluar. Munutup kaca jendela dan menyalakan wiper.
Ah, ujan, lagi!
Mobil terus berjalan di bawah hujan yang mulai deras.
CUT TO
77. EXT. RUMAH SUCI. PAGI.
SUCI, HAIKAL
SUCI dibantu HAIKAL buru-buru mengangkat jemuran karena hujan turun dengan cukup deras.
SLOW MOTION: kaki (SUCI) menginjak kertas yang tadi ia buang.
CUT TO
78. INT./EXT. DLM. MOBIL JESSICA: JALANAN. PAGI.
SANDY, JESSICA
SANDY merasa mobil anjlok.
Di luar masih hujan.
SANDY menepikan mobil, berhenti dan menarik tuas rem tangan.
SANDY keluar dan mengecek ban depan kiri.
CU: ban kempes.
SANDYCUT TO
(Kesal, menendang ban) Oh shit! Kempes, lagi! Sempurna banget cobaan gue! Gara-gara Sarti nih nasib gue jadi begini!
79. EXT. RUMAH SUCI. PAGI.
SUCI, HAIKAL, NENEK
SUCI keluar dari rumah bersama HAIKAL yang telah memakai baju koko dan membawa plastik (isi kain sarung).
NENEK melepas keduanya di pintu.
Karena masih hujan, SUCI membuka payung untuknya dan HAIKAL.
SUCI dan HAIKAL mencari angkutan.
CUT TO
80. EXT. JALANAN: DLM. MOBIL JESSICA. PAGI.
SANDY
Dengan hujan-hujanan SANDY mengeluarkan peralatan (seperti: dongkrak, besi, kunci pas, dsb.) dan membawanya ke depan.
MONTAGE
Rangkaian clip:
Suasana masih hujan.
SANDY memasang dongkrak.
SANDY membuka ban.
SANDY mendorong ban cadangan ke depan.
SANDY memasang ban cadangan.
CUT TO
81. EXT. JALANAN: DEPAN KLINIK. PAGI.
SUCI, HAIKAL, FIGURAN
SUCI dan HAIKAL turun dari angkot.
SUCI membayar angkot.
HAIKAL membuka payung.
SUCI mengambil alih payung dari tangan HAIKAL.
SUCI menggandeng HAIKAL masuk ke sebuah klinik.
CUT TO
82. EXT./INT. JALANAN: DLM. MOBIL JESSICA. PAGI.
SANDY, JESSICA
Rupanya SANDY telah selesai memasang ban dengan terakhir memasukkan ban yang kempes ke bagasi mobil.
Hujan masih turun.
SLOW MOTION: SANDY membasuh mukanya dengan air hujan.
SANDY masuk ke mobil.
Mobil kembali berjalan.
CU: dongkrak tertinggal di pinggir jalan (sudah dicopot tapi lupa dimasukkan ke mobil oleh SANDY).
FADE OUT
FADE IN
83. EXT./INT. JALANAN: DPN. HOTEL-TMP. PARKIR-DLM. MOBIL JESSICA. PAGI.
SANDY, JESSICA
SANDY melewati tanda “MASUK” ke sebuah hotel. SANDY berhenti dan memundurkan mobil. Mobil masuk ke area parkir hotel.
CUT TO
84. INT. HOTEL: LOBBY. PAGI.
SANDY, JESSICA, RESEPSIONIST HOTEL, ROOMBOY, FIGURAN
SANDY sedang registrasi dengan KTP JESSICA sambil asyik mengunyah permen karet.
JESSICA terlihat sedang duduk di sofa tunggu dengan kacamata hitam.
Seorang WANITA berdiri di sebelah kanan SANDY.
Seorang ANAK KECIL berdiri di sebelah si WANITA (sepertinya anaknya).
CU: tangan ANAK KECIL meremas dengan tangan kiri pantat kiri si WANITA).
Spontan, sang WANITA menampar SANDY dan menuduh SANDY telah kurang ajar.
SANDY hendak protes saat dilihatnya
ANAK KECIL menjulurkan lidah padanya.
RESEPSIONIST terlihat menahan tawa.
Terlihat SANDY menemukan ide.
SANDY menerima kunci dari RESEPSIONIST. Diam-diam SANDY menempelkan permen karet dari mulutnya ke rambut si WANITA. Lalu memasukkan diam-diam bungkus permen karet ke saku celana si ANAK. SANDY pun berlalu.
Si ANAK menarik-narik baju si WANITA.
Si WANITA masih bicara dengan RESEPSIONIST.
Si ANAK menarik-narik lagi baju si WANITA.
Si WANITA menoleh.
Si ANAK memberitahu ada permen karet di rambut si WANITA.
Si WANITA panik dan menarik rambutnya.
Terlihat kepala botak si WANITA. Ternyata tadi wig.
RESEPSIONIST tak bisa menahan tawanya. Ia tertawa sambil menutupi wajah dengan kertas.
Si WANITA menemukan bungkus permen di saku celana si ANAK. Si WANITA menjewer kuping si ANAK dengan kuat.
Si ANAK menahan sakit penuh dengan ekspresi bingung.
SANDY memapah JESSICA dibantu ROOMBOY masuk ke lift.
CUT TO
85. INT. HOTEL: KAMAR. HOTEL. PAGI.
SANDY, JESSICA, ROOMBOY
SANDY dibantu ROOMBOY membaringkan JESSICA ke tempat tidur.
ROOMBOY pamit pada SANDY.
SANDY mengambil tas JESSICA dan mengambil selembar uang untuk tip pada ROOMBOY.
ROOMBOY tersenyum dan mengucapkan terima kasih, lalu keluar dan menutup pintu kamar.
CUT TO
86. INT. HOTEL: KAMAR. HOTEL. PAGI.
SANDY, JESSICA
SANDY menutup pintu kamar.
Dari luar nampak pesan “Do Not Disturb” telah menggantung di handle pintu.
Nampak jaket, baju dan celana jatuh ke lantai.
Selanjutnya nampak SANDY yang kini telah memakai handuk dan bertelanjang dada.
SANDY menjemur pakaiannya yang basah ke tempat handuk.
SANDY membuang badannya ke sofa. Nampak ia letih sekali.
JESSICA tergeletak di tempat tidur belum sadarkan diri.
DISSOLVE TO
87. EXT. JALANAN BERKELOK: PINGGIR TEBING/JURANG. SORE.
SANDY, JESSICA
SANDY menyender di mobil Jaguar yang masih baru.
JESSICA yang berpakaian sexy mendorongnya dengan penuh nafsu membara.
SANDY menggoda JESSICA dengan cara menghindar dari “terkaman” JESSICA.
JESSICA yang penasaran mengejar SANDY. Sorot matanya nampak penuh dengan gairah.
Di belakang mobil JESSICA berhasil “menangkap” SANDY dan langsung memepet tubuh SANDY ke mobil.
SANDY merasa mobil bergerak maju dan…
Jaguar masuk jurang!
SANDYDISSOLVE TO
(Shock) Jaguar gue…!
88. INT. HOTEL: KAMAR. HOTEL. SIANG.
SANDY, JESSICA
SANDY tersadar dari mimpinya dengan posisi jatuh dari sofa hanya memakai handuk. Nafasnya terengah-engah. Keringat membasahi wajahnya.
BCU: bagian bawah perut (SANDY), handuk yang menonjol.
SANDYSANDY melihat jam di tembok. Jam 10 siang.
(Garuk-haruk kepala) Ah, cuma ngimpi. Wah, keramas dah gua.
SANDY meraih telpon dan mendial nomer.
SANDY
(Di telpon) Mbak, minta sebungkus Marlboro Light, susu anget dua, (menekankan) anget ya jangan panas!
(Pause) Makannya… mmm… (berpikir) nasi uduk nggak ada, ya?
(Pause) Bubur ayam deh. (MORE)
SANDY (CONT’D)SANDY menutup gagang telpon.
(Pause) Apa? Abis? Baru jam segini? Apa aja lah. Nasi tumpeng juga boleh.
Dilihatnya JESSICA masih tergeletak di tempat tidur.
SANDYSANDY memegang denyut nadi JESSICA. Lega, karena nadi JESSICA masih berdenyut.
Wah, kebo juga ni cewek! Atau jangan-jangan… (kuatir)
SANDYSANDY beranjak ke kamar mandi.
Kalau mati pasti gue yang repot! Minum apa dia sampai hangeover seharian begini? Kencing kuda liar, ‘kali. Gue mandi aja dulu ah, biar seger.
CUT TO
89. INT. HOTEL: KAMAR. HOTEL. SIANG.
SANDY, ROOMBOY (= scene 84 & 85), JESSICA
SANDY keluar dari kamar mandi masih hanya dengan handuk dan bertelanjang dada, buru-buru ke depan bukain pintu.
ROOMBOY telah menunggu di depan pintu.
SANDYROOMBOY masuk membawa trolley makanan (1 bungkus Marloboro Light, 2 gelas susu, 2 botol air mineral dan 2 piring nasi goreng) dan memindahkan isinya ke meja.
Sorry, Mas, kelamaan ya? Abis mandi.
ROOMBOYROOMBOY hendak keluar tapi balik lagi. Terlihat ia akan menyampaikan sesuatu pada SANDY tapi ragu-ragu.
Silakan, Pak.
SANDY
Ok, thank’s.
SANDY
(Heran) Ada apa, Mas?
ROOMBOYCU: kondom Sarti di tangan (SANDY).
Anu, cuma mau ini…
SANDY
(Penasaran) Mau anu – mau anu, apa?
ROOMBOY
Mau nawarin anu, siapa tau bapak butuh.
SANDY
Nawarin apa? Narkoba, ya? Wah-wah, gila aja lo nawarin gue narkoba!
ROOMBOY
Bukan. Ini (mengambil sesuatu di saku bajunya dan menyerahkannya pada SANDY).
SANDYROOMBOY keluar kamar sambil garuk-garuk kepala.
(Kesal tapi juga pengen ketawa) Buat apa, nih?
ROOMBOY
(Senyum) Yah, siapa tau bapak memerlukannya (melirik dengan ekor mata ke JESSICA). Lagi ngetop tuh, Pak, merk Sarti. Banyak jenis dan rasanya. Murah, Pak. Sama bapak…
SANDY
(Memotong) Gak-gak! Makasih (mengembali-kan kondom Sarti).
SANDYSANDY meminum susunya setengah dan bersiap untuk makan.
Brengsek! Sarti lagi – Sarti lagi! Nasib gue gak jelas nih gara-gara struk Sarti sialan!
SANDY
Uh, gue dipanggil “bapak”. Tampang gue udah tua banget, apa?
(Ke JESSICA) Eh, nama lo siapa? Lupa tadi baca di KTP lo di depan. Jessica! Yah, Jessica. Gue makan dulu yah. Sumpah gue laper banget. (MORE)
SANDY (CONT’D)CUT TO
Tenang, jatah lo nggak bakal gue embat. (Mulai menyuap dengan lahap) Sorry, bukan gue ngerampok neh. Justru gue yang abis dirampok semalem. Lo cepetan bangun deh. Perjalanan gue masih panjang nih…
90. EXT. RUMAH SUCI: HALAMAN. SIANG.
SUCI, HAIKAL, NENEK
Sebuah taksi masuk ke halaman rumah SUCI. Keluar dari taksi SUCI yang membawa beberapa paperbag dan HAIKAL yang telah memakai sarung. SUCI menuntun HAIKAL yang berjalan mengangkang (habis sunatan).
NENEK keluar membantu SUCI membawakan barang bawaan SUCI.
Ketiganya masuk ke dalam rumah.
HAIKAL (VO)FADE OUT
(Sedih) Coba ada ayah ya, Teh?
SUCI (VO)
(Menghibur) Sudah lah, Ical. Kan Teh Uci dan Nini ada nemenin Ical. Ayah juga besok-besok pasti juga pulang.
FADE IN
91. EXT. HOTEL: TEMPAT PARKIR. SIANG.
SECURITY HOTEL
SECURITY HOTEL berhenti di depan CR-V JESSICA. Ia buru-buru mengeluarkan kertas dari saku bajunya dan mencocokkan dengan plat mobil JESSICA.
CUT TO
92. INT. HOTEL: LOBBY. SIANG.
SECURITY HOTEL, HANAPI (VO)
CU: tangan (SECURITY HOTEL) mendial nomer telpon. Di samping pesawat telpon, tergeletak KTP JESSICA.
FX: nada sambung telpon.
HANAPI (VO)CUT TO
Polrest Bandung, selamat siang…
93. INT. KANTOR POLISI: R. INTROGASI. SIANG.
HANAPI
CU: tangan (HANAPI) mencari nama “Jendral Gunawan” di handphone dan menekan tombol “Panggil”.
CUT TO
94. INT. HOTEL: KAMAR. HOTEL. SIANG.
SANDY, JESSICA, PAK GUNAWAN, HANAPI, PIERE, AJUDAN PAK GUNAWAN, SECURITY HOTEL
SANDY hendak memakai celananya yang sudah kering.
JESSICA bergerak-gerak.
SANDY menghampiri JESSICA masih dengan memegang celananya.
Mata JESSICA terbuka perlahan.
POV: JESSICA melihat ke atas. Lampu kamar yang samar. Sosok SANDY yang juga masih samar. Lama-lama nampak sosok SANDY yang mulai jelas dan terang. SANDY tersenyum padanya.
JESSICAJESSICA melihat SANDY yang hanya memakai handuk dan sedang memegang celana.
(Terkejut dan duduk) Siapa lo?!
SANDY
(Tersenyum, lega) Bagus lah lo akhirnya bangun juga. Minum se-ember semalem ya, Neng?
JESSICA segera loncat berdiri dan “mengecek” payudara serta resleting celananya.
JESSICA
Lo… lo ngapain gue? Di mana neh? (melihat sekeliling)
SANDY
Tenang. Kita di hotel.
JESSICA
(Kaget) Di hotel?!
JESSICA berusaha jalan tapi terhuyung.
SANDY langsung menangkapnya tapi JESSICA menepis tangan dan mendorongnya.
JESSICATiba-tiba pintu didobrak dari luar.
(Membentak) Jangan sentuh gue!
SANDY
(Berusaha tenang) Duh, galak amat. Gue nggak seperti dugaan lo!
JESSICA
(Tak percaya) Mana ada maling ngaku?
SANDY
(Membela diri) Tapi nggak semua yang nggak ngaku itu maling!
JESSICA
Secara logika aja. Nggak mungkin lo nggak ambil kesempatan saat gue nggak sadarkan diri. Di hotel, cuma berdua, pula! Itu buktinya! (menunjuk SANDY yang hanya memakai handuk, tanpa baju dan memegang celana)
SANDY
(Spontan menjatuhkan celana ke lantai) Duh, gimana gue harus jelasin ke elo?
SANDY dan JESSICA sama-sama menoleh ke pintu melihat siapa yang datang.
Masuk 2 orang polisi (HANAPI dan PIERE) dengan pistol mengarah ke SANDY, PAK GUNAWAN, AJUDAN PAK GUNAWAN dan SECURITY HOTEL.
POV: PAK GUNAWAN melihat celana tergeletak di dekat kaki SANDY yang hanya memakai handuk dan bertelanjang dada.
HANAPISANDY mengangkat tangan cepat dan handuknya tak sengaja melorot.
Angkat tangan!
JESSICA yang berdiri persis di depan SANDY membuang muka cepat.
JESSICASANDY baru sadar handuknya melorot. Cepat ia menaikkan handuk dan mengaitkan kuat.
(Menjerit) Aow!
Label: Sandy Sarti
0 Comments:
Posting Komentar
<< Home