.::my imaGHYnation::.
Minggu, Agustus 05, 2007
S&S
Label: Sandy Sarti
Sabtu, Agustus 04, 2007
Sinopsis
Memutuskan memberi hadiah sekotak kondom sebagai kado perkawinan terjadi begitu saja. Sama sekali tak pernah direncanakan oleh SANDY sebelumnya. Tapi lebih di luar dugaan lagi saat SANDY memenangkan hadiah utama sebuah mobil Jaguar X-Type dari undian kondom yang dibelinya ini! Meski untuk klaim hadiah ini, SANDY harus berjuang keras dan dibatasi oleh waktu. Akibat kecerobohannya sendiri.
Tuesday, January 29, 2008
Cerita ini diawali saat SANDY menolak ajakan hangout teman kerjanya karena harus mencari kado untuk perkawinan RAKA. SANDY yang pelupa “diingatkan” oleh reminder PDA phone-nya akan hal ini (beli kado). Sore itu pun SANDY mampir ke mall.
Di lobby sebuah mall, SANDY tak sengaja menabrak SPG berpakaian sexy sampai handphone CDMA-nya jatuh. Ujung-ujungnya SPG ini menawarkan product kondom bermerk “Sarti”. SPG ini cukup lihai merayu SANDY untuk membeli product ini. SPG ini juga bisa meyakinkan SANDY bahwa kondom ini juga bisa dijadikan kado. SANDY setuju untuk membeli sekotak besar kondom Sarti. Karena ada undian berhadiah, SPG meminta nomer handphone SANDY untuk dicantumkan di struk pembelian (carbonize rangkap 3). Undian ini berhadiah utama sebuah Jaguar X-Type dan diundi malam Minggunya. Meski SANDY tak terlalu berharap akan memenangkan undian ini.
Di foodcourt mall yang sama, SANDY mencari makan. Di sini ia diservice waitress cantik berwajah lugu bernama SUCI. Baik SANDY maupun SUCI sudah sama-sama merasakan “getaran” di hati masing-masing. SANDY mencari alasan untuk dapat berkenalan dengan SUCI. SANDY ingat bahwa ia belum mempunyai partner di pesta perkawinan RAKA. Ia pun meminta SUCI bersedia menemaninya. SUCI tak bisa memberi jawaban bisa atau tidak. Dan karena SUCI tidak memiliki handphone dan tak hafal (cuma alasan, karena masih ragu dengan SANDY) nomer telpon kosan atau tempat kerja, SANDY memberikan kartu namanya. Ternyata kartu nama SANDY habis. Di dompet SANDY menemukan struk kondom Sarti yang memang ada nomer handphone-nya. SANDY memberikannya pada SUCI. Keputusan yang akan ia sesali jika SANDY tahu akibatnya.
Saturday, February 2, 2008
SANDY mendapat telpon yang mengaku dari undian kondom Sarti. Semula SANDY tak yakin saat ia disebutkan telah memenangkan hadiah utama sebuah Jaguar X-Type. Tapi setelah menyalakan tv, ia baru percaya karena undian ini memang disiarkan langsung di sebuah stasiun televisi swasta. Dan SANDY punya waktu 4 hari (sampai dengan hari Rabu) untuk mengklaim hadiah ini. Dan ia juga diharuskan membawa kartu identitas diri (copy dan aslinya untuk verifikasi) serta struk ASLI pembelian kondom Sarti. Tapi SANDY lupa di mana ia menyimpan struk ini! Setelah mencari-carinya di kamar dibantu MAMI tapi tetap tak ia temukan, SANDY baru ingat bahwa struk ini ia kasihkan ke SUCI. Malam itu juga SANDY ke tempat kerja SUCI. Sayang, SUCI sudah pulang dari sore. Tadinya SANDY berniat akan kembali lagi saja keesokan harinya. Tapi menurut seorang waitress yang bernama MAYANG –teman kerja suci–, SUCI cuti selama 3 hari (Minggu – Selasa) karena ada keperluan keluarga. Hari Rabu pun SUCI offday. Sedangkan Kamis SUCI masuk jam 2 siang. SANDY terpaksa menyusul SUCI ke kosannya (alamat dari MAYANG). Dan sampai kosan SUCI pun, SUCI sudah berangkat pulang kampung. Untunglah IRA mau mencarikan alamat kampung SUCI. IRA menemukan sebuah surat di atas majalah di atas lemari. Surat dari HAIKAL –adik SUCI– dengan alamat di Papan Panggeulisan – Bandung. Malam itu juga SANDY mengejar SUCI ke sana.
Dengan bus malam jurusan Bandung dan sekitarnya, SANDY berangkat dari terminal. Sial baginya karena harus duduk terjepit di tengah-tengah. Di sebelah kanannya cowok berlogat Jawa medok bernama JONO yang berisik ngoceh melulu. Dan di sebelah kirinya justru kebalikannya. Seorang cowok “pendiam” yang sama sekali nggak ngomong apa-apa bernama BIMO. Ternyata BIMO adalah salah satu komplotan perampok yang biasa beroperasi di atas bus antarkota. Bersama komplotannya yang lain –LEXY dan BOTAK– mereka pun merampok seluruh penumpang saat bus sedang berhenti di sebuah jalanan sepi. Aksi mereka cukup lancar karena meski memang terkesan PAK ASEP –sopir bus– terlihat ditodong BOTAK, tapi semua hanyalah akting belaka. PAK ASEP sudah bersekongkol dengan mereka. SANDY yang berniat melawan justru kena apes. Ia diturunkan paksa di tengah jalan. Tas yang berisi dompet, iPod dan handphone berhasil dirampas BIMO.
Jalanan yang sepi. Kiri kanan sawah, tak ada rumah penduduk. Mobil-mobil yang lewat juga tak ada yang mau memberinya tumpangan. Sampai sebuah taksi melintas. Itu pun sopir taksi ini –SUGENG– hanya bisa mengantar SANDY sampai pool taksi. SANDY terpaksa setuju.
Sampai di pool taksi, SANDY tak menemukan uang di sakunya untuk membayar argo taksi. SANDY hanya menemukan selembar uang seribuan. SANDY ingat bahwa ia habis kerampokan. Tapi SUGENG tak mau tahu, Karena tak punya jaminan, SANDY dipaksa untuk mencuci taksi SUGENG sebagai gantinya. SANDY tak punya pilihan lain.
Sunday, February 3, 2008
Menjelang Shubuh, SANDY baru selesai mencuci taksi SUGENG. Rasa letih dan kantuk menyerang. Tapi SANDY tetap harus melanjutkan perjalanan mencari alamat SUCI. SANDY kembali mencari tumpangan. Setelah cukup lama menunggu, sebuah CR-V berhenti. DINO –yang pegang setir– bertanya apa SANDY bisa nyetir. SANDY setuju untuk nyetir. DINO turun. Tapi bukan pindah duduk tapi malah pergi. DINO bilang mobilnya masih tertinggal di club. CR-V ini milik JESSICA (tergeletak di bangku tengah) yang saat itu tak sadarkan diri karena mabuk berat. Jadi DINO meminta SANDY untuk mengantarkan JESSICA tanpa memberitahukan SANDY harus diantar ke mana. Sempat SANDY hujan-hujanan untuk ganti ban yang kempes di tengah jalan, SANDY memutuskan masuk ke sebuah hotel karena tak tak harus mengantar JESSICA ke mana. Sambil menunggu JESSICA bangun.
Sempat tertidur sebentar di sofa hanya memakai handuk karena baju basah, SANDY terbangun jam 10 siang. JESSICA masih di tempat tidur belum juga sadarkan diri. Setelah SANDY mandi dan sarapan, SANDY berniat memakai bajunya. Baru ia akan memakai celana, JESSICA bangun. SANDY tentu senang. Tapi justru JESSICA yang kaget melihat SANDY hanya memakai handuk dan sedang memegang celana. Apalagi saat ia tahu saat ini ia berada di kamar hotel dan hanya berdua saja dengan SANDY. JESSICA menuduh SANDY yang enggak-enggak. SANDY berusaha menjelaskan kejadian yang sebenarnya. Tapi JESSICA tetap tak percaya.
Saat itu, tiba-tiba menerobos masuk 2 orang berseragam polisi (HANAPI dan PIERE), 2 orang berperawakan militer (PAK GUNAWAN –papa JESSICA–, seorang TNI berpangkat jendral– dan AJUDAN-nya) serta SECURITY HOTEL. SANDY ditangkap dan digelandang ke kantor polisi dengan tuduhan penculikan. Rupanya JESSICA memang telah 2 hari tak pulang ke rumah akibat depresi gara-gara pacarnya selingkuh. Karena tak pernah menjawab telponnya dan tak ada kabar, PAK GUNAWAN mengira JESSICA diculik. Apalagi saat ditemukan, JESSICA sedang bersama SANDY di sebuah kamar hotel (dan SANDY hanya memakai handuk). JESSICA yang memang salah sangka pada SANDY, tak berusaha mencegah melihat SANDY ditangkap. Meski ia bisa melihat sorot mata SANDY yang tak bersalah.
Di sel tahanan kepolisian, SANDY satu sel dengan UJANG (kasus narkoba). Dan malamnya, mereka berdua mendapat 2 orang “teman” baru saat BIMO dan LEXY (dengan kondisi babak belur bekas dihajar massa) ditangkap. Karena SANDY ribut dan berkelahi dengan BIMO dan LEXY, SANDY pun dipindahkan ke sel sebelah.
Malam itu SANDY sama sekali tak bisa tidur. Perasaan gelisah dan banyaknya nyamuk membuatnya tak bisa memejamkan mata. Dan tengah malam, giliran PAK ASEP yang tertangkap dan dimasukkan ke sel di mana SANDY berada. Meski kesal pada komplotan ini, SANDY merasa “enggan” untuk ribut dengan PAK ASEP. SANDY menanyakan pada PAK ASEP soal keberadaan barang-barang yang mereka rampas. PAK ASEP tidak tahu pasti. Tapi sebagian barang yang belum sempat mereka jual ke penadah, disita dan dijadikan barang bukti oleh polisi. Dan SUKMA, seorang polwan yang simpati pada nasib SANDY bersedia menyimpankan SIM dan KTP SANDY. Tapi tas dan dompetnya tetap “dipinjam” untuk barang bukti.
Di lain sisi, diceritakan tentang SUCI yang mengajukan cuti untuk menyunatkan HAIKAL.
Monday, February 4, 2008
Pagi SUCI mendapat telpon dari kepolisian, mengabarkan soal penangkapan PAK ASEP yang ternyata adalah ayah dari SUCI. SUCI pun langsung ke kantor polisi.
Sebelum SUCI datang ke kantor polisi, SANDY telah dibebaskan oleh JESSICA dan DINO. Saat SUCI sampai di kantor polisi, SANDY baru saja pergi diantar oleh JESSICA untuk mencari alamat SUCI. Tapi SANDY balik lagi karena ingat KTP dan SIM-nya belum ia ambil. SANDY kaget melihat SUCI ada di kantor polisi dan sedang membezuk PAK ASEP. Ada perasaan rindu yang menyergapnya. SUCI pun merasakan hal yang sama. Selanjutnya SANDY langsung to the point menanyakan soal struk kondom Sarti berisi nomer handphone SANDY. SANDY pun lupa mengambil KTP dan SIM-nya. SUCI, SANDY dan JESSICA pergi ke rumah SUCI untuk mencari struk ini.
Kertas yang dicari tidak ketemu. SUCI sudah mengobrak-abrik tas dan seisi kamar dibantu oleh JESSICA, tapi tetap tak ketemu. SUCI juga ingat bahwa kemarin saat ia menjemur pakaian, ia menemukan kertas yang ikut tercuci di saku jaketnya. Sayang, kertas itu pun tak ia temukan. Namun untuk berterus terang pada SANDY, SUCI tak berani. SANDY hopeless. Ia berniat meminjam handphone JESSICA untuk menelpon ke Jakarta. Tapi dipotong SUCI yang coba menelpon IRA untuk minta tolong dicarikan di kamar kos. Dan IRA berhasil menemukan struk kondom Sarti ada di dalam majalah di atas lemari kamar kos SUCI dan IRA. SANDY semangat lagi untuk mengajar Jaguarnya. Meski keki karena yang dicari-carinya sampai ke Bandung justru berada di Jakarta.
Tuesday, February 5, 2008
JESSICA yang telah jatuh hati pada SANDY bersedia mengantar SANDY dan SUCI ke Jakarta sebagai bentuk permintaan maafnya pada SANDY. Sebelum mobil masuk tol, SANDY muter balik untuk mengambik SIM dan KTP-nya di kantor polisi.
Sunday, February 10, 2008
Ending cerita ini, di pesta pernikahan RAKA. Atas permintaan khusus SANDY, RAKA juga mengundang orang-orang yang terlibat dengan SANDY dalam pencarian struk kondom Sarti dan memenangkan Jaguar yaitu SPG kondom Sarti, MAMI, FARAH, JESSICA, DINO, IRA, ROY, SUGENG, JONO, PAK GUNAWAN, AJUDAN PAK GUNAWAN, SUKMA, HANAPI, PIERE, SECURITY HOTEL, ROOMBOY HOTEL, HAIKAL, NENEK SUCI, ALINE, SURYA, MAYANG, TUKANG OJEK dan SOPIR TAKSI, yang sebagian dijemput langsung oleh SANDY dengan Jaguar barunya. Dan sebagai partner SANDY hari itu adalah SUCI.
SANDY memberikan surprise pada RAKA se-mobil box kondom Sarti sebagai kado.
Label: Sandy Sarti
Profil Tokoh
SANDY
SANDY seorang pemuda bertampang ganteng berusia 25 tahun. SANDY adalah seorang karyawan perusahaan periklanan. Jabatannya tidak diketahui pasti. Hanya kerjanya setiap hari berhadapan dengan komputer. SANDY termasuk orang yang melek pada teknologi. Hal ini menyebabkan ia menjadi ketergantungan pada teknologi. Terutama untuk mengingatkan pada suatu hal seperti reminder di PDA phone, alarm untuk bangun tidur, dsb. Tipologi fisik boleh atletis. Sifat yang menonjol dari SANDY adalah jahil, pelupa, ceroboh, cenderung cuek dan tak mudah percaya. Tapi di lain sisi ia orang yang akan berjuang habis-habisan untuk sesuatu yang ia percayai. SANDY juga seorang yang humoris, setia kawan dan sedikit mudah terpancing emosinya (tapi mudah juga emosinya reda/pemaaf). SANDY telah jatuh hati pada SUCI sejak pertemuan pertama. SANDY pun meminta SUCI untuk jadi partner-nya di pesta perkawinan RAKA sebagai alasan untuk bisa mendapatkan nomer telpon SUCI dan memperlancar pendekatan. Sayang, SUCI tak ada nomer telpon yang bisa dihubungi. Cerobohnya SANDY yang memberikan struk pembelian kondom Sarti karena kartu namanya habis. Lagipula SANDY memang cuek dan tak terlalu berharap bisa memenangkan undian kondom Sarti berhadiah utama sebuah mobil Jaguar X-Type. Tapi saat ia terbukti memenangkannya, SANDY harus pontang-panting mengejar SUCI sampai Bandung. Akhir cerita ini SANDY berhasil bertemu SUCI setelah mengalami beberapa petualangan selama pengejarannya ke Bandung (dirampok di bus, menyuci taksi akibat tak punya ongkos untuk membayar taksi, ketitipan JESSICA yang teler berat, ganti ban hujan-hujanan, dituduh penculik dan dipenjara di kantor polisi). Rupanya struk yang dicarinya justru berada di kamar kos SUCI di Jakarta. Di pesta perkawinan RAKA, SANDY datang dengan cewek baru (SUCI) dan yang terpenting mobil baru (Jaguar X-Type).
CASTING:
SUCI
SUCI seorang gadis cantik dan lugu berusia 20 tahun. SUCI adalah gadis asal Bandung yang karena harus membiayai sekolah adiknya –HAIKAL– ia harus merantau ke Jakarta dan bekerja sebagai waitress di sebuah foodcourt mall. SUCI lahir dan besar dari keluarga yang berantakan. Ibunya telah meninggal. Ayahnya –PAK ASEP– doyan judi dan main perempuan. SUCI tak mengira bahwa kertas yang diberikan SANDY berisi nomer handphone SANDY berhadiah mobil Jaguar. Bahkan ia sampai lupa menyimpannay di mana. Tipologi fisik bisa leptosom (kurus). SUCI sangat menyayangi HAIKAL. Dan saat SUCI cuti pulang kampung untuk menyunatkan HAIKAL, SANDY sedang mengejarnya untuk mengambil struk kondom Sarti yang ada padanya. Akhir cerita ini, ternyata struk ini tertinggal di Jakarta, tidak terbawa olehnya pulang kampung. SUCI diam-diam mencintai SANDY sejak pertama kali mereka bertemu. Tapi SUCI berusaha mengalah pada JESSICA yang rupanya juga mencintai SANDY. Tapi di akhir cerita, SANDY memilih SUCI, bukan JESSICA. Dan di hari perkawinan RAKA, ia lah yang menjadi partner SANDY dengan Jaguar barunya.
CASTING:
JESSICA
JESSICA adalah gadis cantik berusia 20 tahun. Tipologi fisik ideal dan sexy. JESSICA masih kuliah di Bandung. Papanya (PAK GUNAWAN) seorang TNI berpangkat jendral. JESSICA memiliki karakter gaul, suka clubbing, hura-hura dan cukup loyal pada teman terutama pada orang yang ia sayang. Di sisi lain, sebagai anak tunggal, ia juga memiliki sifat manja. Perasaannya cukup sensitif. Sehingga saat pacarnya selingkuh, ia sampai depresi dan pergi dari rumah. PAK GUNAWAN menyangka JESSICA diculik. Sehingga saat mendapat laporan kalau mobil JESSICA ditemukan di sebuah hotel dan menginap dengan registrasinya pun menggunakan KTP JESSICA (aneh kalau benar-benar diculik. Sebenarnya memang bukan diculik), PAK GUNAWAN langsung menangkap SAND yang saat itu sedang berdebat dengan JESSICA dan SANDY yang hanya memakai handuk! SANDY yang tak tahu apa-apa malah dijebloskan ke penjara! Di cerita ini, JESSICA malah jatuh hati pada SANDY. Tapi SANDY menganggapnya tak lebih dari sekedar teman.
Note: diutamakan pemeran JESSICA menguasai Bahasa Sunda.
CASTING:
MAMI
MAMI adalah ibu dari SANDY dan FARAH. MAMI berusia 40 tahun. Suaminya telah meninggal. Selain sebagai ibu rumah tangga, pekerjaannya tidak diceritakan secara pasti. MAMI memiliki hobby memasak. Karakter MAMI humoris dan cenderung bawel. Dan sebagai ibu, MAMI juga gampang cemas jika sesuatu terjadi pada anak-anaknya. Tak heran, saat SANDY pergi mengejar SUCI ke Bandung dan tak ada kabar beritanya, MAMI sampai memasang iklan berita orang hilang di koran. Tipologi fisik tidak mutlak. Yang jelas harus berwajah ceria dan nampak awet muda.
CASTING:
FARAH
FARAH gadis tomboy berusia 19 tahun. FARAH adalah adik dari SANDY. FARAH tercatat sebagai mahasiswi jurusan Teknik Listrik di sebuah universitas di Jakarta. Selain tomboy, karakter yang lainnya adalah FARAH gemar memperbaiki peralatannya sendiri. Seperti saat AC di kamarnya mati, ia sendiri yang membetulkannya. Dan karena kecerobohan SANDY yang menaikkan meteran listrik untuk menyalakan tv dan menonton acara undian kondom Sarti, FARAH sampai kesetrum. Tapi tak sampai mati. Ini cerita komedi, bukan tragedi.
CASTING:
IRA
IRA adalah teman kos SUCI. Usia IRA 20-an tahun. Tipologi fisik sexy dengan penampilan cukup menggoda. IRA ini yang memberikan alamat SUCI di kampung pada SANDY. IRA juga yang menemukan struk kondom Sarti di dalam majalah. Padahal, alamat SUCI ada di amplop yang ditaruh di atas majalah ini! Karakter IRA type cewek yang suka menolong. Suka menolong temannya seperti SUCI, menolong orang lain sekalipun seperti SANDY; dan terutama menolong pacarnya –ROY–. Sebagai anak kos, ia dan ROY relatif bebas untuk melakukan apa saja di kosan. Di cerita ini, IRA dan ROY beperan sebagai “pemanis” cerita.
CASTING:
PAK ASEP
PAK ASEP adalah ayah dari SUCI dan HAIKAL. PAK ASEP berusia 50-an tahun. Bekerja sebagai sopir bus antarkota. Tipologi fisik leptosom (kurus). Kegemarannya pada judi dan main perempuan membuat SUCI dan HAIKAL terlantar. Selepas SMU, SUCI harus bekerja di Jakarta untuk membiayai sekolah HAIKAL. HAIKAL sendiri ikut NENEK-nya (ibu dari mendiang BU ASEP). Dan karena pergaulan, PAK ASEP sering bersekongkol dengan komplotan BIMO dkk. –segerombolan perampok yang sering beroperasi di atas bus antarkota–. Di akhir cerita, PAK ASEP sadar bahwa ia telah menelantarkan SUCI dan HAIKAL. Saat ia tertangkap polisi, orang yang pertama membezuknya adalah SUCI, bukan teman-temannya. Ia sangat terharu pada pengabdian SUCI sebagai anak meski selama ini tak pernah ia berikan kasih sayang yang cukup. Dan yang lebih ia sesali, salah satu korban yang ia rampok adalah SANDY, teman SUCI. Bahkan PAK ASEP sempat 1 sel dengan SANDY. Dan sebagai orang tua, PAK ASEP bisa melihat bahwa SUCI mencintai SANDY.
CASTING:
BIMO
BIMO adalah salah satu anggota komplotan perampok yang biasa beroperasi di atas bus antarkota. Komplotan ini beranggotakan BIMO, LEXY, BOTAK dan sering pula bersekongkol dengan PAK ASEP sebagai sopir bus untuk memperlancar aksi mereka. Usia BIMO 30-an tahun. Tipologi fisik atletis (kekar) dengan badan penuh tato. Berwajah angker dan tak kenal kompromi. Saat SANDY berusaha melawan, ia lah yang mendorong SANDY keluar dari bus. Nasibnya harus berakhir di sel tahanan kepolisian. Ia dan LEXY ditangkap setelah sebelumnya babak belur dihajar massa.
CASTING:
LEXY
LEXY adalah satu kawanan perampok bersama BIMO, LEXY, BOTAK dan PAK ASEP. Tipologi fisik leptosom (kurus, tinggi). Tampang LEXY layaknya preman pada umumnya. Meski berprawakan kurus, tubuh LEXY juga dipenuhi dengan tato dan memiliki bekas luka di wajahnya. Sebagai orang Medan, logat LEXY kental dengan aksen Bataknya. Ia juga gemar memakai celana pendek kolor sehingga tato di kakinya kelihatan. Usia LEXY 35-an tahun. Di akhir cerita, dia dan komplotannya (kecuali BOTAK yang masih buron) berhasil diringkus polisi dan ditahan di tahanan kepolisian. Sempat 1 sel dengan SANDY, sebelum SANDY dipindahkan karena terlibat perkelahian dengannya dan BIMO.
CASTING:
BOTAK
BOTAK adalah satu-satunya komplotan BIMO cs. yang belum tertangkap di akhir cerita. Padahal memiliki tipologi fisik piknis (gendut) dan gerakannya agak lamban. BOTAK berusia 35-an tahun. Mendapat julukan BOTAK karena ia memang berpenampilan botak (gundul). Kebiasannya yang lain gemar mengunyah permen karet.
CASTING:
JONO
JONO adalah teman duduk di bus SANDY. Usia JONO 30-an tahun. Type fisik tidak mutlak. Ciri khasnya adalah logat bicaranya Jawa medok. Memiliki sifat sedikit angkuh. Tapi diam saja (tak melawan) saat terjadi perampokan di bus.
CASTING:
SUGENG
SUGENG adalah sopir taksi yang menyuruh SANDY mencuci taksinya karena SANDY tak bisa membayar argo taksi dan tak juga memiiliki jaminan. Usia SUGENG bisa 40 – 45 tahun. Tipologi fisik piknis (gendut) dan brewokan. Tapi tidak mutlak. Karakternya angkuh dan tak mau tahu kalau penumpangnya tak punya uang. Ia akan meminta jaminan atau memberikan hukuman sebagai gantinya.
CASTING:
PAK GUNAWAN
PAK GUNAWAN adalah papa dari JESSICA. Usia sekitar 40-an tahun. Seorang jendral dengan jabatan penting dan masih sering dikawal oleh AJUDAN-nya. Karakternya keras pada orang lain. Tapi sangat menyayangi JESSICA sehingga cenderung memanjakan anak semata wayangnya ini. Kesibukannya membuat JESSICA kurang perhatian. Perhatian baginya cukup dengan memenuhi semua kebutuhan anaknya. JESSICA pun sering merasa kesepian hingga terjerumus dalam dunia malam. Apalagi IBU GUNAWAN juga sibuk sebagai pengusaha.
CASTING:
DINO
DINO adalah teman dekat JESSICA. Tipologi fisik boleh leptosom (kurus). Usianya 22 tahun. Kegemarannya sama dengan JESSICA yaitu clubbing dan hura-hura. DINO memiliki sifat setia kawan. Tak heran saat kabur dari rumah, JESSICA kabur ke apartment DINO. Saat JESSICA tak sadarkan diri karena mabuk berat, DINO pun berniat mengantarkan JESSICA pulang (ke rumahnya atau apartment-nya). Tapi pengaruh alkohol membuatnya ia asal saja menitipkan JESSICA pada SANDY karena mobilnya sendiri masih tertinggal di club. Selain itu, alam bawah sadarnya juga yakin bahwa SANDY bukanlah orang yang jahat. Meski akibatnya SANDY harus berurusan dengan polisi karena dituduh sebagai penculik JESSICA. Di akhir cerita, bersama JESSICA, ia juga yang membebaskan SANDY dari tahanan.
CASTING:
RAKA
RAKA adalah sahabat SANDY. Usia RAKA 25 tahun. Memiliki sifat humoris. Tak heran SANDY cuek saja mengkadonya kondom. Bahkan tak cuma sekotak seperti rencana SANDY semula, tapi se-mobil box kondom Sarti sebagai rasa ikut senang karena SANDY telah memenangkan Jaguar dari kondom ini. RAKA muncul di ending cerita.
CASTING:
UJANG
UJANG adalah pemuda usia 30 tahun teman satu sel SANDY karena kasus narkoba, sebelum SANDY dipindahkan ke sel sebelah karena berkelahi dengan BIMO dan LEXY. Type fisik leptosom (kurus) khas pemakai narkoba. Gaya bicaranya juga kurang jelas karena pengaruh narkoba yang sering dikonsumsinya. UJANG lah yang berteriak memanggil polisi saat terjadi perkelahian di sel.
CASTING:
HAIKAL
HAIKAL adalah tokoh anak kecil berusia 7 tahunan. HAIKAL adalah adik dari SUCI, atau anak bungsu dari PAK ASEP. HAIKAL sangat menyayangi SUCI sebagaimana SUCI menyayangi adiknya ini. Berkat SUCI jua lah, HAIKAL masih bisa terus sekolah karena PAK ASEP tak bisa diandalkan sebagai orang tua. Meski begitu, kadang HAIKAL masih mendamba sosok orang tua seperti anak-anak seusianya. Apakagi ibunya telah meninggal saat ia masih bayi. Tapi beruntunglah, HAIKAL masih mendapat kasih sayang dari SUCI dan NENEK-nya.
CASTING:
NENEK
NENEK adalah nenek dari SUCI dan HAIKAL. NENEK adalah mertua PAK ASEP. Karena PAK ASEP tak bisa diandalkan sebagai orang tua, ia harus merawat HAIKAL sementara SUCI bekerja di Jakarta. Usia 60-an tahun. Ciri khas NENEK adalah logat bicara dengan aksen Sunda yang kental.
CASTING:
SELAIN TOKOH-TOKOH DI ATAS, MASIH ADA PEMAIN-PEMAIN TAMBAHAN. ANTARA LAIN:
- PACAR JESSICA.
- SPG KONDOM SARTI, yang merayu SANDY di lobby mall untuk membeli kondom Sarti.
- ALINE, resepsionist rekan kerja SANDY.
- COWOK BANCI, yang bawa Jaguar dan nyaris menabrak motor yang dikemudikan SANDY.
- MC UNDIAN KONDOM SARTI, yang menelpon SANDY dan memberitahukan bahwa SANDY telah memenangkan hadiah utama sebuah mobil Jaguar X-Type.
- MAYANG, teman kerja suci yang memberikan alamat kos SUCI pada SANDY.
- SOPIR TAKSI dan TUKANG OJEK, yang mengantarkan SANDY ke mall.
- ROY, pacar IRA.
- 2 BENCONG TERMINAL, yang menggoda SANDY saat SANDY akan mencari bus jurusan Bandung.
- CALO BUS, yang menawarkan dan mengantar SANDY ke bus.
- PARA PENUMPANG BUS, yang ikut jadi korban perampokan komplotan BIMO dkk.
- HANAPI dan PIERE, polisi yang menangkap SANDY di hotel. Mereka juga memiliki andil penangkapan BIMO, LEXY dan PAK ASEP.
- SUKMA, polwan yang menolong SANDY menyimpankan SIM dan KTP SANDY.
- SECURITY HOTEL, yang melaporkan pada polisi keberadaan JESSICA.
- ROOMBOY HOTEL, yang mengantar SANDY dan JESSICA, juga pesanan SANDY ke kamar hotel.
- SURYA, rekan kerja SANDY.
- RATIH, adik sepupu SUCI yang memberitahukan SUCI ada telpon dari kepolisian.
- ISTRI RAKA.
- DLL.
Label: Sandy Sarti
Page 1 - 10
SKENARIO
1. EXT./INT. KANTOR SANDY: LOBBY-R. RESEPSIONIST. PAGI.
SANDY, ALINE
Note: Tuesday, January 29, 2008
SANDY masuk ke kantor sambil berbicara di handphone. SANDY melempar senyum pada
ALINE yang sedang sibuk dandan di mejanya.
SANDY menaruh tas di ruang kerjanya untuk keluar lagi masih sambil menelpon.
LATAR GELAP TRADE MARK “PRODUCTION HOUSE”
FADE IN
2. INT. KOSAN SUCI & IRA: KMR. SUCI & IRA. PAGI.
SUCI, IRA
SUCI sedang serius membaca surat sambil berkalungkan handuk.
IRA pamit berangkat kerja.
SUCI melipat surat, memasukkan ke dalam amplop dan menyimpannya di dalam lemari.
SUCI beranjak ke kamar mandi.
FADE OUT
FADE IN
3. INT. KANTOR SANDY: TOILET. PAGI.
SANDY, 2 REKAN KERJA SANDY
2 orang cewek REKAN KERJA SANDY sedang asyik ngobrol di toilet cewek sambil dandan.
REKAN KERJA SANDY 1 sedang memakai make-up.
REKAN KERJA SANDY 2 sedang ganti baju.
SANDY masih asyik menelpon hingga tak sadar salah masuk ke toilet cewek.
REKAN KERJA SANDY 1 + 2REKAN KERJA SANDY 2 yang belum sempat memakai baju dan hanya memakai bra warna pink, cepat-cepat menutupi dadanya dengan bajunya.
(Bersamaan, menjerit)
Wuaaa…!
SANDYSANDY cepat-cepat keluar lagi.
(Kaget) Sorry!
REKAN KERJA SANDY 2REKAN KERJA SANDY 2 menahan malu.
(Kuatir, malu) Lo sempet liat ya, Sand?!
SANDY
Tenang, gue gak sempet liat bra pink lo…!
SANDY masuk ke toilet.
CUT TO
4. EXT./INT. KAMPUS JESSICA: TMP. PARKIR-DLM. MOBIL JESSICA-DLM. MOBIL PACAR JESSICA. PAGI.
JESSICA, PACAR JESSICA, FIGURAN
Gerakan SANDY masuk toilet disambung gerakan JESSICA keluar dari mobil.
JESSICA bergegas ke kelas.
POV: JESSICA melihat mobil PACAR-nya parkir tak jauh darinya.
JESSICA berniat memberi kejutan. Berjalan mengendap-endap.
Di dalam mobilnya, PACAR JESSICA sedang bercumbu dengan seorang cewek.
JESSICA shock dan menggebrak mobil PACAR-nya dengan keras.
PACAR JESSICA dan SELINGKUHAN-nya kaget dan menghentikan kegiatan.
PACAR JESSICA keluar cepat untuk mengejar JESSICA.
JESSICA masuk ke mobilnya dan melesat pergi.
PACAR JESSICA kesal karena tak berhasil mengejar JESSICA.
FADE OUT
FADE IN
5. INT. KANTOR SANDY: R. SANDY. SORE.
ALINE (VO), SANDY
Terdengar suasana “berisik” perkantoran. Suara dering telpon, printer, dsb.
CU: tangan (SANDY) menekan tombol “ENTER”.
ALINE (VO)FX: dering telpon.
(Berbicara di telpon) Megah Sekali Advertising, sore…
(Pause)
Pak Sandy? Ditunggu…
CU: tangan (SANDY) menekan tombol “SPEAKER” pesawat telpon.
ALINE (VO)CU: PDA phone SANDY berbunyi alarm reminder: JANGAN LUPA BELI KADO UNTUK RAKA!!!
(Di telpon) Sand, telpon dari Pak Cokro. Wah, dapet kakap neh…
SANDY
Bisa aja lo. Thank you, Sayang…
(Pause)
(Menekan tombol “SPEAKER” dan mengangkat gagang telpon) Sore, dengan Sandy di sini…
(penonton tak perlu tahu percakapan selanjutnya)
FADE IN
6. INT. KANTOR SANDY: R. RESEPSIONIST. SORE.
SANDY, ALINE
Camera move to ruang resepsionist.
ALINE sedang beres-beresin meja, file, buku, pulpen, dsb. bersiap-siap untuk pulang.
SANDY
(Mengagetkan) Dor!!!
ALINE
(Latah) Kutil – kutil – mana – kutil!!!
SANDY
(Tertawa puas) Hahaha…
ALINE
(Manja) Sandy, ah…. rese!
SANDY
Lo mau pulang bareng gue nggak, Say?
ALINE
(Heran, sambil membuka headphone) Loh, pulang? Bukannya malem ini anak-anak pada mau nge-rave? Kan ada rave party di daerah Bogor. Elo nggak ikut, Sand?
(Keluarkan perlengkapan make-up dari tas seperti bedak, sisir, dsb.
SANDYCUT TO
Lain kali deh, Say. Gue mau nyari kado. Sobat gue merit minggu depan.
(Menaikkan resleting jaket) Kalo gitu gue duluan deh, Say. Bye…
ALINE
(Merapikan rambut) Ngati-ati lo. Kayaknya tadi mendung deh.
SANDY
(Plesetan) Mendung bukan berarti panas, kan?
7. EXT. KNTR. SANDY: TMPT. PARKIR-JALANAN. SORE.
SANDY
Terdengar suara motor digas-gas. Sebuah motor bebek melesat. Pengemudinya memakai jaket dan helm.
CUT TO
8. EXT. JALANAN: TAK JAUH DARI KNTR. SANDY. SORE.
SANDY, COWOK BANCI
Sebuah Jaguar meluncur dengan kecepatan tinggi.
Sementara dari arah lain motor SANDY pun melesat dengan kecepatan lumayan. Arahnya memotong jalur Jaguar ini.
Suara rem dan klakson terdengar keras. SANDY berhasil mengerem tepat waktu sampai bagian belakang motor terangkat. Dan Jaguar ini terus melesat. Perlihatkan pada penonton bagian belakang Jaguar. Merk Jaguar X-Type.
SANDYSegera SANDY menurunkan kaca helm dan tancap gas mengejar Jaguar ini.
(Membuka kaca helm, kesal) Woi, brengsek! Lo pikir jalanan bapak lo?!
CUT TO
9. EXT. JALANAN. SORE.
SANDY, COWOK BANCI
Motor SANDY berhasil mensejajari Jaguar tadi.
Jaguar berhenti. Kaca jendela turun. Seorang cowok berwajah bersih terlihat di belakang kemudi.
SANDY hentikan motor di samping Jaguar.
SANDYSANDY kaget setelah tahu cowok ini gay. Ia jadi ilang mood untuk berantem.
(Buka helm, masih kesal) Udah hampir nabrak gue mo kabur, lagi, lo!
COWOK BANCI
(Suara kecewek-cewekan) Eh, ganteng. Mau Ik monon, nggak?
SANDY pakai helmnya dan tancap gas melesat cepat.
COWOK BANCI (VO)FADE OUT
Loh, kok kabur? Jadi mau dimonon, nggak?!
FADE IN
10. EXT. MALL. MALAM.
ESTABLISH
Suara ramai mall dengan background musik.
CUT TO
11. INT. MALL: LOBBY. MALAM.
SPG KONDOM “SARTI”, SANDY, FIGURAN
Seorang SPG cantik berpakaian sexy terlihat sedang menawarkan productnya pada setiap pengunjung khususnya pengunjung cowok. Penonton belum tahu product apa ini.
SANDY masuk dan terlihat sedang ngobrol di telpon dengan handphone lipat.
SPG sedang merayu seorang cowok yang sedang bersama ceweknya. Tapi rupanya ceweknya nggak suka melihat cowoknya didekati SPG cantik berpakaian minim ini. SPG balik badan akan mencari target yang lain tepat saat SANDY lewat.
SANDY yang sedang fokus dengan obrolan di telpon tak melihat SPG ini. SANDY menabrak SPG ini.
Suara musik background berhenti.
SLOW MOTION: handphone SANDY jatuh, menyusul kotak product yang tadi dipegang SPG. Sebagian isinya tumpah.
CU: kotak ini ternyata kondom dengan merk “SARTI”.
SPGAkibatnya, SANDY salah ambil. Bukan handphone-nya yang ia ambil tapi malah memegang tangan SPG.
(Kaget dan buru-buru jongkok untuk mengambil kardus kondom) Maaf, saya…
SANDY (VO)
(Adu muka) Wow, sexy banget…
SANDYSPG bangkit setelah setelah kondom yang tercecer ia masukkan ke kardusnya.
(Kaget) Eh, sorry…SANDY ambil handphone-nya dan buru-buru bangun.
SPG
(Tersipu) Saya yang seharusnya minta maaf. Hp-nya kenapa-kenapa, nggak?
SANDYSPG mengangsurkan product dan SANDY menerimanya.
(Akting) Oh, gapapa. Gue yang nabrak elo. Jadi gue yang salah. Ini CDMA (sok meremehkan) cuma nomer cadangan.
(Melihat product di tangan SPG) Itu product lo?
SANDYSANDY lalu melihat dari atas ke bawah SPG ini. Dari belahan dadanya yang rendah sampai rok mini dengan paha yang putih mulus.
(Mikir) Sarti? Apaan tuh?
SPG
(Agak malu-malu, pelan) Kondom.
SANDY
(Menggumam) Cocok.
SPG
(Kurang suka, suara meninggi) Maksud lo?!
SANDYCU: kardus kondom Sarti di tangan SANDY.
(Gagap) B-bu-kan…! (Mencari alasan untuk ngeles) Maksud gue, ini merk baru? Cocok gue nggak tau. Maksud gue, pantes gue nggak tau.
SPG
Memang Sarti merk baru. Sarti itu singkatan dari sarung tinju.
DISSOLVE TO
12. INT. MALL: LOBBY-STAND KONDOM SARTI. MALAM.
SPG KONDOM “SARTI”, SANDY, FIGURAN
Kita melihat kotak besar yang telah dibungkus rapih dengan kertas kado sedang dimasukkan SPG ke paperbag. Paperbag diserahkan pada SANDY.
SPGSANDY menyebutkan angka dan ditulis oleh SPG.
(Genit) Buat kado nih? Buat situ sendiri enggak?
SANDY
(Menelan ludah) Gue masih bujangan.
SPG
Justru karena situ masih bujang (senyum menggoda).
Oh ya… (mengambil buku bon) Kita lagi ada undian berhadiah utama mobil Jaguar X-Type…
SANDY
(Memotong, tapi percaya nggak percaya) Oh ya?
SPG
(Melanjutkan info) Diundi malam Minggu ini. So, boleh minta nomer handphone-nya, kan? (Bersiap-siap menuliskan nomer handphone di struk/bon)
SPG menyobek bon paling atas berwarna putih pada SANDY.
SANDY langsung melipat dan mengantonginya dengan asal di saku jaket.
SPGSANDY kasihkan paperbag ke SPG. Mengambil struk dan memasukannya dalam dompet.
Simpan di dompet aja. Sini aku pegangin paperbag-nya (ulurkan tangan meminta paperbag).
(Mengingatkan) Undiannya malam Minggu, ya…
SANDY
(Senyum, tak terlalu antusias) Oh gitu?
Tanpa sepengetahuan SANDY, SPG memasukkan 1 kondom sample ke saku jaket SANDY.
FADE OUT
FADE IN
13. INT. MALL: FOODCOURT. MALAM.
SANDY, SUCI, ALINE (VO), FIGURAN
SANDY mengeluarkan sebuah kartu nama dari dompet.
ALINE (VO)Terlihat SANDY sedang berbicara di telpon dengan PDA phone-nya.
(Background suara ramai) Cepetan, Sand…
SANDYSeorang waitress yang akan kita kenal sebagai SUCI datang menghampiri ke meja SANDY dan memberikan menu pada SANDY.
Sabar dong, Say. Nih, kosong delapan…
ALINE (VO)
(Memotong, sedikit teriak karena suara berisik di sekitarnya) CDMA-nya, Sand… GSM-nya gak aktif!
SANDY
Sorry, lupa. Kosong dua satu…
SLOWMOTION: adu pandang SANDY dan SUCI.
Baik SANDY maupun SUCI seperti merasakan desiran halus di hati masing-masing. Sampai SANDY lupa sedang berbicara dengan ALINE di telpon.
ALINE (VO)Terlihat SANDY menerima menu dari SUCI dan menyebutkan pesanannya. Sementara PDA phone-nya tergeletak di meja.
(Teriak) Sand, berapa capcus…?!
SANDYSUCI mencatat pesanan di buku kecil.
(Tersenyum) Makasih, ya…
SUCITerdengar suara telpon diputus.
(“Membalas” senyum SANDY) Ada lagi?
ALINE (VO)
(Kesal) Sandyyyyy reseeeeeee…!!!
SANDY
(Menutupi PDA phone dengan menu, senyum lagi) Sementara itu dulu.
SUCI pergi diikuti tatapan mata SANDY seolah enggan untuk melepaskannya.
SANDYTerlihat SANDY menepuk jidatnya sendiri.
(Ingat sesuatu) Oh my God, Aline!
(Mengambil menu yang menutupi PDA phone)
CUT TO
14. INT. MALL: FOODCOURT. MALAM.
SANDY, SUCI, FIGURAN
SANDY merokok sambil memegang sebuah undangan.
CU: tulisan “To: Sandy & Partner”.
SUCI datang membawa pesanan SANDY.
SANDY terus memperhatikan SUCI yang sibuk memindahkan pesanan dari nampan ke meja dengan sedikit grogi.
SANDI (VO)POV: SANDY membaca nama “Suci” di name tag SUCI.
Ni cewek manis juga.
SANDYMeski SUCI mulai jatuh hati pada SANDY, tapi tetap saja ada sedikit keraguan di hatinya.
(Berpikir mencari topik pembicaraan) Suci baru ya, kerja di sini?
SUCI
(Memindahkan nampan kecil berisi bill ke meja) Baru tiga bulan sih.
SANDY
Oh, 3 bulan? Pantes masih grogi (tersenyum). Enggak, maksud saya… saya sering makan di sini. Mungkin saya saja yang nggak hoki, makan bukan pas di shift kamu jaga.
(Menemukan ide) Oh ya, kamu bisa nolong saya, nggak?
SUCI
(Menatap SANDY) Minta tolong apa?
SANDY
(Menunjukkan undangan) Temenin saya ke pesta perkawinan sahabat saya. Oh ya, Minggu depan kamu masuk apa? Minggu depan loh. Jadi Minggu besok, besoknya lagi. (Membaca undangan) Tanggal 10 Februari.
SUCI
(Mengingat-ingat) Minggu saya shift pagi pulang jam empat.
SANDY
(Melihat peluang) Nah! Bisa dong…?
SUCISANDY buru-buru mengambil dompet mencari kartu nama. Tapi nggak ketemu.
Saya nggak bisa janji. Lihat nanti deh…
CU: tangan (SANDY) mengambil struk kondom Sarti.
SANDY memberikan struk pada SUCI yang langsung menaruhnya di kantong di depan roknya –semacam custom waitress–.
Label: Sandy Sarti
Page 11 - 20
SANDY
Kamu telpon saya ya, bisa enggaknya. Tapi maaf, kartu nama saya abis. Di situ ada nomer hp saya kok. Kamu ada nomer yang bisa saya hubungi? Oh ya, kenalin dulu (ulurkan tangan). Sandy.
SUCI
(Menyambut tangan SANDY) Suci. Saya nggak punya handphone.
SANDY
Nomer rumah? Tempat kerja?
SUCI
Saya di sini kos. Ada telpon kosan (“terpaksa” berbohong) tapi saya lupa.
SANDY
(Agak kecewa) Oke-oke. Kalau gitu kamu telpon saya bisa atau enggaknya, ya?
FADE OUT
FADE IN
15. EXT. RUMAH SANDY. SORE.
Note: Saturday, February 2, 2008
ESTABLISH
Hari beranjak senja. Terlihat lampu-lampu mulai menyala.
CUT TO
16. INT. RUMAH SANDY: KMR. FARAH. SORE.
FARAH
FARAH tiduran di tempat tidur dengan posisi tengkurap memeluk bantal guling sambil membaca majalah. FARAH mengipas-ngipas sebuah kertas karena merasa gerah.
FARAH meraih remote AC di tempat tidur dan memencet tombol remote.
FARAH
Wah, AC gue ngajakin ribut lagi nih!
FARAH beranjak dari tempat tidur dan merasakan desiran angin di bawah AC untuk kemudian melangkah keluar kamar.
CUT TO
17. INT. RUMAH SANDY: DAPUR. SORE.
MAMI
MAMI (dengan custom dapur) sedang mengaduk adonan kue.
CUT TO
18. INT. RUMAH SANDY: KMR. SANDY. SORE.
SANDY
Terdengar suara musik mengalun.
SANDY sedang tidur dengan wajah ditutupi sebuah majalah pria dewasa. Sementara notebook di meja menyala. Dari sini sumber suara musik terdengar.
CUT TO
19. INT./EXT. RMH. SANDY: R. DEPAN-TERAS. SORE.
FARAH
FARAH keluar dari ruang depan ke teras rumah di mana meteran listrik berada.
FARAH menurunkan meteran listrik.
CUT TO
20. INT. RMH. SANDY: DAPUR. SORE.
MAMI
MAMI masih mengaduk adonan kue saat tiba-tiba lampu mati. Mesin pengaduk juga berhenti. Karena hari belum terlalu gelap, MAMI masih terlihat walau samar.
MAMI
(Kesal) Aduh, kok mati lampu lagi sih?!
CUT TO
21. INT. RUMAH SANDY: KMR. SANDY. SORE.
SANDY
SANDY masih terlelap. Majalah pria dewasa yang tadi menutupi mukanya telah jatuh ke lantai.
Terlihat pergantian lampu dari masih menyala ke mati. Tapi notebook masih menyala karena ada cadangan energi battery. Hanya musik yang tadinya terdengar stereo dari speaker aktif, kini terdengar agak sember karena hanya dengan speaker notebook.
CUT TO
22. INT. RMH. SANDY: R. DEPAN-R. TENGAH. SORE.
FARAH, MAMI
FARAH masuk dari teras ke ruang depan. Menjadikan lampu handphone sebagai senter.
FARAH masuk ke ruang tengah. Di saat yang bersamaan, MAMI muncul dari dapur membawa lilin. Keduanya nyaris bertabrakan.
MAMIFARAH lalu masuk kamar.
(Kaget) Aduh, Farah! Kamu ngagetin mami saja!
Mati lampu lagi, Rah?
FARAH
Farah yang sengaja nurunin.
MAMI
(Protes) Ya ampun, Farah, mami lagi bikin kue, juga!
FARAH
(Membela diri) Sebentar doang, Mi. AC di kamar Farah mati, mau Farah cek.
FARAH (VO – CONT’D)MAMI mencari-cari lilin di buffet.
(Berseru) Tolong jangan dimatiin dulu, Mi, meterannya! Farah takut kesetrum!
MAMI
(Geleng-geleng kepala) Iya – iya.
(Menggumam) Tadi udah masukin telor belum, ya? Oh ya, Sandy masih tidur. Di sini harus aku taruh lilin.
FADE OUT
FADE IN
23. INT. MALL: FOODCOURT. MALAM.
SUCI, MAYANG, FIGURAN
SUCI telah mengganti uniform-nya dengan pakaian bebas. Terlihat ia sedang berpamitan dengan cara berpelukan dengan teman kerjanya yang bernama MAYANG. Tak lama SUCI keluar dari foodcourt membawa amplop berisi surat. Biarkan penonton menebak-nebak surat ini gaji, surat PHK atau apa? Sebenarnya ini ijin cuti.
CUT TO
24. EXT. APARTMENT DINO & SEKITARNYA. MALAM.
ESTABLISH
Sebuah apartment yang cukup megah sekitar 30-an lantai di antara beberapa gedung yang lain.
Camera move to kamar di lantai 15.
CUT TO
25. INT. APARTMENT DINO: R. TENGAH. MALAM.
JESSICA, DINO
Nampak sebuah ruangan yang cukup mewah dengan tv plasma 29”, notebook mutakhir di meja, keyboard di pojok kamar, PS-3 di rak tv, dsb.
Di meja: tergeletak 3 handphone canggih. Majalah dan beberapa kaset DVD ada juga di sana. Terdapat juga 2 bungkus besar kacang kulit dan sebuah botol minuman beralkohol ukuran besar serta 2 gelas yang 1 masih penuh dan yang 1 tinggal setengah.
Di depan tv, seorang cewek cantik yang akan kita kenal sebagai JESSICA, nampak sedang merokok dan nonton tv. Tapi tatapannya kosong.
Acara tv menyiarkan siaran langsung sebuah undian berhadiah. Ada beberapa hadiah di sana seperti tv, motor, kulkas, dsb. Hadiah utama terpisah dari yang lain. Sebuah Jaguar.
Terlihat JESSICA mengeluarkan foto dari dompet. Foto dirinya dengan seorang cowok. JESSICA mengambil korek dan membakar foto di atas asbak.
DINO keluar dari kamar mandi dengan celana pendek, bertelanjang dada dan handuk yang masih melingkar di leher. DINO kaget melihat api menyala di dalam asbak.
DINODINO buru-buru berlari ke meja dan menyiram asbak dengan gelas yang isinya tinggal setengah.
(Panik) Lo udah gila ya, Jes?!
Tapi api malah membesar karena yang disiram tadi minuman beralkohol. Dengan handuk di lehernya yang masih basah, DINO berhasil juga memadamkan api.
DINOINSERT: acara penarikan undian di tv.
(Lega) Aduh, Jessicaaaa… Kalo kebakaran gimana?! Inget, Jes, pemanasan global udah semakin gawat! Bahkan diperkirakan tahun dua ribu sekian, salju di Kutub Utara mencair. Kalo sampe beneran terjadi, kita semua bisa kelelep!
JESSICA
(Ketus) Bodo!
DINO
Bodo-bodo. Kalau kita berdua mati? Elo stress mau mati jangan ajak-ajak gue dong…! Berantem sama cowok, putus, kabur dari rumah, gue tampung di sini, masa iya lo mau bunuh gue juga?!
JESSICA
(Ngambek) Oh, jadi gitu?! Perhitungan nih? (Bangkit berdiri)
DINO
Eh, lo mau ke mana? (menekan bahu JESSICA halus agar duduk lagi)
JESSICA
(Duduk kembali) Gue butuh ketenangan, Din. Bukan omelan!
DINO
Ya udah, sorry deh. Jangan ngambek. Gue cuma nggak mau elo bertindak bodoh aja. Eh…, (mengalihkan pembicaraan, menunjuk ke tv) Jes, itu undian apa?
JESSICA
(Masih dengan sisa suntuknya) Tau. Kondom, ‘kali!
DINO
(Nggak yakin) Kondom?
CUT TO
26. INT. RUMAH SANDY: KMR. SANDY-R. TENGAH. SORE.
SANDY, MC UNDIAN (VO)
FX: suara lagu yang berasal dari PDA phone SANDY yang tergeletak di tempat tidur. Ada panggilan masuk.
SANDY sempat terlihat bergerak tapi tidak bangun.
PDA phone SANDY terus berbunyi sampai akhirnya dengan malas SANDY meraba-raba mencari asal suara masih dengan mata terpejam.
SANDYSANDY menguap. Terlihat kurang antusias mendengar penjelasan MC UNDIAN di telpon.
(Suara khas bangun tidur) Hallo…
MC UNDIAN (VO)
Selamat malam. Benar ini dengan Sandy Gumilar?
SANDY
Betul…
MC UNDIAN (VO)
Kami dari Undian Kejutan persembahan Kondom Sarti…
SANDY membuka mata dan duduk di pinggiran tempat tidur. Ia baru sadar bahwa lampu mati. Hanya notebooknya yang menyala.
SANDY masih mendengar penjelasan di telpon saat ia bangun untuk memencet saklar lampu di tembok. Tapi lampu tetap tak menyala.
MC UNDIAN (VO)SANDY keluar dari kamar ke ruang tengah yang penerangannya hanya dengan lilin.
Dan selamat karena Anda memenangkan hadiah utama berupa…
MC UNDIAN (VO)
(Menegaskan) Anda baru saja memenangkan sebuah Jaguar X-Type loh, Pak…
SANDY
(Lempeng) Oh ya?
INTERCUT
27. INT. STUDIO: LOKASI SYUTING UNDIAN KONDOM “SARTI”-RUANG TENGAH RMH. SANDY. MALAM.
MC UNDIAN, SANDY (VO), FIGURAN
Suasana semarak penarikan undian kondom Sarti.
Seorang MC yang “ditemani” seorang cewek cantik sedang menelpon ke para pemenang.
MC UNDIANINTERCUT:
(Mulai takjup dengan kecuekan SANDY) Pak Sandy, apa bapak sedang menonton tivi sekarang?
SANDYCUT BACK TO:
Tau nih, rumah saya gelap! Mungkin mati lampu.
AUDIENS yang menonton langsung acara ini di studio, riuh oleh tawa.
MC UNDIANSuasana studio kembali ramai oleh riuh tawa AUDIENS.
Ah, sayang sekali. Undian ini disiarkan langsung di Gombal Tv. Coba cek meteran Anda, siapa tahu hanya turun? Ada yang menyalakan air barangkali… (tersenyum)
INTERCUT:
SANDY
(Mulai penasaran karena kengototan sang penelpon) Sebentar saya cek keluar mati lampu atau hanya turun.
CUT TO
28. INT./EXT. RMH. SANDY & SEKITARNYA: R. DPN.-TERAS-R. TENGAH. MALAM.
SANDY, MC UNDIAN, FIGURAN
SANDY keluar dari ruang depan ke teras.
POV: SANDY melihat sekeliling. Dan hanya rumahnya yang mati lampu.
SANDY mencari meteran dan “blar” lampu menyala.
SANDY buru-buru masuk ke ruang tengah, mengambil remote dan menyalakan tv.
Di layar kaca terlihat MC UNDIAN yang menelponnya sedang menunggu “kabar” dari SANDY. Background “Undian Kejutan Kondom Sarti”. Nampak kertas-kertas warna-warni, balon, dsb. berjatuhan sebagai tanda hadiah utama telah diundi. Di situ juga nampak sebuah Jaguar X-Type.
SPLIT SCREEN
MC UNDIANSuara tepuk tangan AUDIENS terdengar bergemuruh.
Bagaimana, Pak Sandy? Sudah menyalakan tivi? Kami ucapakan selamat ya…
SANDY
(Girang, tapi masih belum begitu yakin) Saya menang Jaguar?!
MC UNDIAN
(Meyakinkan) Ya, betul, Anda memenangkan satu unit Jaguar X-Type terbaru persembahan dari kondom Sarti! Selalu gunakan kondom Sarti untuk kenyamanan Anda. Sekali lagi kami ucapkan selamat…! (pause)
Tapi maaf. Kalau saya boleh tahu, apakah Anda sudah menikah?
SANDY
Belum sih…
AUDIENS
(Berseru) Wuuuu….!!!
MC UNDIAN
(Berteriak, bersaing suara dengan suara gemuruh tepuk tangan AUDIENS) Pak Sandy…, tolong jangan ditutup dulu telponnya! Kami akan mencatat data-data Anda…!
SANDY
(Girang) Cihuy… Yess – yess – yess…!!! Jaguar yess – yess – yess…!!!!
CUT TO
29. INT. RUMAH SANDY: R. TENGAH. MALAM.
SANDY, MAMI, FARAH
SANDY masih bicara di PDA phone-nya. Kali ini ia sambil memegang KTP.
SANDYMAMI keluar masih dengan custom dapur sambil membawa adonan kue. Kali ini ngaduknya pakai adukan kue non-listrik. MAMI melirik sekilas ke tv.
(Bicara di telpon, menyebutkan nomer KTP) Kosong sembilan, lima tiga, sepuluh, kosong sembilan, kosong sembilan…
MAMIMAMI melihat ke tivi yang sedang manayangkan iklan karena memang acaranya sudah selesai.
Kamu yang naikin meteran ya, Sand?
SANDY
(Ke MAMI, dengan telunjuk di bibir) Sssst… Sandy menang Jaguar, Mi!
(Melanjutkan pembicaraan di telpon) Oke, Mbak. Jadi klaim paling telat empat hari dari besok?
MAMI
(Belum percaya) Menang Jaguar? Ah, kamu ngimpi ‘kali, Nak…?
SANDY
(Ke MAMI, menunjuk ke tv) Itu acaranya disiarin di tivi kok…!
(Ke penelpon) Minggu, Senin, Selasa, Rabu… Berati Rabu dong, Mbak? Kalau sampai Rabu saya nggak klaim?
(Pause)
Dilelang?!
(Pause)
Oke. Kalau begitu saya akan segera mengambil Jaguar saya.
MAMI
Iklan tuh, Sand?
SANDY
Oke, Mbak. Saya bawa struk aslinya, pasti! Makasih ya, Mbak. Malam…
SANDY menutup telpon dan langsung memeluk MAMI kuat.
MAMI
Aduh, Sandy, kamu apa-apaan sih…? Adonan mami tumpah nih…!
SANDY
Hore, Mi, Sandy dapet Jaguar!!! Tadi disiarin di tipi! (Menekankan) Ini beneran, bukan mimpi!!
MAMI
Sandy, udah lepasin! Adonan mami nanti tumpah, Sand…!
SANDY
(Melepaskan pelukan) Pokoknya, kalau kita mau jalan-jalan, nggak akan kerepotan lagi pake Kijang tua mami yang sering ngadat itu…!
MAMI
Eh, menghina kamu. Memangnya undian apa sih, Sand, kok hadiahnya Jaguar keren amat?
SANDY
(Kelepasan) Sarti. Eh…
MAMI
(Bingung) Sarti? Apa itu?
SANDY
(Cari jawaban selain kata “kondom”) Itu, Mi, sarung tinju.
MAMI
Sarung tinju? Kamu beli sarung tinju buat apa? Buat ninju mami?
SANDY
Buat kado Raka. Raka kan dari dulu pengen banget jadi petinju, Mi.
MAMI
Raka temen sekolah kamu, kan?
Label: Sandy Sarti
Jumat, Agustus 03, 2007
Page 21 - 30
SANDYSANDY buru-buru mau masuk kamar.
Iya, Mi, Raka. Ada berapa sih temen Sandy yang namanya Raka?
MAMI
Loh, bukannya kata kamu dia terobsesi jadi astronot?
SANDY
(Sadar telah salah mencari alasan) Eh iya, anu, itu dulu. Maksud Sandy, dia pengen main tinju nanti di luar angkasa!
(Ingat sesuatu) Oh ya, Mi, Sandy harus nyari struk Sarti-nya dulu.
Tiba-tiba FARAH keluar kamar dengan kondisi gosong kesetrum.
SANDYMAMI menyusul SANDY masuk kamar SANDY.
(Kaget) Wuaaaa...! Siapa lo? (Ke MAMI) Siapa nih, Mi? Asisten baru mami?
MAMI
(Menaruh adonan kue di meja) Bukan tuh, mami juga nggak kenal. Sudah lah, Sand, kita cari truck sarung tinjumu cepat!
SANDY
(Masuk kamar, meralat) Struk, Mi, bukan truck!
FARAH
(Histeris) Kalian jahaaaaaaat…..!!!
CUT TO
30. INT. APARTMENT DINO: R. TENGAH. MALAM.
DINO, JESSICA (VO)
Terdengar suara orang sedang mandi.
Sementara itu, DINO nampak asyik makan kacang, merokok dan nonton tv.
Di meja, nampak 3 buah handphone mutakhir, majalah yang telah “beralih fungsi” menjadi tatakan gelas, botol minuman telah berkurang drastis isinya, asbak yang telah penuh dengan puntung rokok dan kulit kacang berserakan di meja.
Salah satu handphone menyala.
DINODINO mengambil handphone dan melihat caller ID di LCD.
(Teriak) Jes, telpon, Jes…!
JESSICA (VO)
Tolong liat, Din, dari siapa?
DINODINO menaruh handphone yang masih berbunyi di meja dan kembali pada kegiatannya.
(Sedikit terkejut) Bokap lo, Jes!
JESSICA (VO)
Jangan diangkat, Din. Biarin aja. Gue males kalau disuruh pulang!
Kembali handphone berbunyi dan bergerak-gerak di meja. Handphone yang lain.
DINODINO melihat caller ID.
Jes, telpon lagi ke CDMA lo…!
JESSICA (VO)
Siapa yang nelpon?
DINO
Privat number…!
JESSICA (VO)
Angkat aja, Din!
DINO
Gue takut bokap lo, Jes!
JESSICA (VO)
Bokap gue nggak tahu nomer CDMA gue.
DINO
Berarti cowok lo dong? (Meralat) Maksud gue mantan elo?
JESSICA (VO)
Kalau bener dia, bilang aja suruh pergi ke neraka sama cewek barunya!!!
CUT TO
31. INT. KOSAN SUCI & IRA: KMR. SUCI & IRA. MALAM.
SUCI, IRA
SUCI sedang berkemas. Nampak ia mengeluarkan isi dari tas gendongnya. Baju kotor ia lempar ke keranjang baju kotor, make-up ia taruh di atas meja. Terakhir ia mengeluarkan sebuah majalah remaja dari tas dan menaruhnya di atas lemari.
SUCI membuka lemari, memilih-milih baju untuk dimasukkan ke tas. Sebagian baju yang nggak akan ia bawa ia taruh di tempat tidur. Sebuah surat (=scene 2) dari dalam lemari ia taruh di atas majalah di atas lemari.
IRA nampak memperhatikan teman kamarnya tanpa tahu harus membantu apa.
IRA
Kapan elo balik, Ci?
SUCI
Kalau nggak Rabu ya Kamis. Aku cuti sampai Selasa. Tapi Rabu aku off dan Kamis aku masuk closing.
IRA
Kalau gue nggak ada, kunci pintu depan di tempat biasa, ya?
CUT TO
32. INT. RMH. SANDY: KMR. SANDY-R. TENGAH. MALAM.
SANDY, MAMI, FARAH
Suasana kamar SANDY berantakan. Buku, majalah, CD/DVD, bertebaran di mana-mana.
SANDY membuka laci meja dan memeriksa isinya.
MAMI yang bingung malah “tak bisa” berbuat apa-apa.
MAMISANDY kaget. Biar bagaimanapun, MAMI tak boleh tahu bahwa Sarti itu merk kondom.
Memangnya kamu taruh di mana struk itu?
SANDY
(Panik) Kalau Sandy inget mah, Sandy nggak bakal begini, Mi!
MAMI
Kamu inget-inget aja dulu. (Mengambil bungkusan kado isi kondom Sarti) Kamu tinggal di dalemnya, ‘kali?
SANDYSANDY mengambil jaket di kapstock dan memeriksa sakunya.
Jangan dibuka, Mi! Nggak mungkin di dalemnya. Bodoh aja kalau Sandy ngasih kado sekalian struk pembeliannya.
SLOW MOTION: SANDY menemukan sebuah kondom yang masih terbungkus. Kondom yang dimasukkan diam-diam oleh SPG (=scene 12).
SANDY (VO)SANDY buru-buru membuka dan memasukkan kondom ke mulutnya. Mengunyah perlahan dengan tampang dinormal-normalkan.
Aneh, kok ada kondom di jaket gue?!
MAMI
(Penasaran) Apaan itu, Sand?
SANDY
(Kaget, panik) Oh, anu, Mi, permen karet!
SANDYSANDY menahan rasa aneh kondom yang dikunyahnya. Melanjutkan mengecek saku jaket.
Tu kan, permen karet (buru-buru membuang bungkus kondom ke tempat sampah).
SANDY (VO)SANDY menemukan secarik kertas dari saku jaketnya.
Kondom rasa apa neh?!
MAMICU: bill foodcourt 2 hari yang lalu (=scene 14).
(Harap-harap cemas) Ketemu, Sand?
MAMI (CONT’D)Kesempatan ini digunakan oleh SANDY untuk memuntahkan kondom di mulutnya ke tangan dan membuangnya cepat ke tempat sampah.
Coba mami lihat! (merebut kertas dari tangan SANDY)
MAMI (CONT’D)
Loh, kok kwetiaw goreng, french fries…?
SANDYSANDY buru-buru memakai jaketnya.
(Tepuk jidat, ingat sesuatu) Oh my God!
MAMISANDY keluar kamar cepat dan terdengar dua buah jeritan bersamaan.
Loh, kamu mau ke mana?
SANDY
Struknya kebawa temen, Mi! Sandy harus mengambilnya. Soalnya Rabu Sandy harus klaim Jaguarnya. Kalo enggak, bakal dilelang tu Jaguar. Kan sayang…
FARAH(VO) + SANDY (VO)Terdengar suara orang jatuh.
(Bersamaan)
Aaaa….!!!
MAMI cepat-cepat keluar dari kamar SANDY.
Di ruang tengah, FARAH yang cuma pakai handuk dan rambut juga dibebat dengan handuk kecil, jatuh terduduk sambil membetulkan handuknya.
SANDY bangun sambil meringis kesakitan.
SANDYSANDY menuju ruang depan dan keluar menuju garasi.
(Kesal) Kalo jalan liat-liat dong!
FARAH
(Membela diri) Elo yang kalo jalan main selonong aja!
MAMI
(Menengahi) Sudah-sudah, jangan ribut.
Sandy, katanya mau ke tempat teman kamu? (Melihat jam di tembok. Jam 8.20) Keburu malem loh…
SANDY
Farah tu, Mi. Tau orang lagi buru-buru, juga!
FARAH
(Berhasil berdiri dengan susah payah) Sandy mau ke mana, Mi, buru-buru banget?
MAMI
Kakakmu menang undian mobil Jaguar!
FARAH
(Histeris) Menang Jaguar?!? Wah, enak dong, nanti Farah bisa minjem Jaguar dia. (Berlagak sedih) Yah, Kijang kutukan mami nggak kepakai lagi dong…
MAMI
(Sok marah) Eh, menghina mobil mami, ya! Kamu sama aja dengan kakakmu.
CUT TO
33. EXT. RUMAH SANDY: GARASI: MALAM.
SANDY
Sebuah motor bebek terparkir di samping sebuah mobil Kijang tua.
SANDY
(Merogoh kantong celana) Yah…, kunci ketinggalan, lagi!
SANDY masuk kembali.
CUT TO
34. INT. RUMAH SANDY: KMR. SANDY. MALAM.
SANDY
SANDY memasukkan dompet dan PDA phone ke tas kecil. Notebook masih terlihat menyala. Terakhir SANDY menyambar kunci motor di meja.
SANDY keluar dari kamar.
CUT TO
35. INT./EXT. RMH. SANDY: KMR. FARAH-R. TENGAH-GARASI. MALAM.
SANDY, FARAH, MAMI
FARAH yang telah memakai celana pendek dan kaos keluar dari kamar untuk menjemur handuk. Dan FARAH melintas di depan kamar SANDY tepat saat SANDY keluar dari kamar. SANDY kembali menabrak FARAH.
FARAHMAMI keluar dengan cetakan kue di tangan.
(Jatuh) Aow! (Sewot) Hobby banget sih lo nabrak gue?!
SANDY
Elo aja yang lewat timing-nya nggak pernah tepat!
FARAH
(Bangun) Awas ya!
SANDY
Awas apa?
MAMISANDY keluar.
(Melerai) Aduh-aduh, sudah dong, Sandy, Farah. (Heran) Loh, kamu sudah ke tempat teman kamu, Sand? (Penasaran) Terus-terus, gimana? Ketemu nggak struk yang kamu cari?
SANDY
(Sambil jalan) Jalan juga belum, Mi. Farah, lagi, bikin tambah lama da tuh!
FARAH
(Mencibir) Yeee…
SANDY (VO)
Rah, tolong matiin notebook gue!
CUT TO
36. EXT. RUMAH SANDY: GARASI. MALAM.
SANDY, FARAH
SANDY duduk di atas motor. Memasukkan kunci kontak. Tapi SANDY merasa ada yang nggak beres.
CU: ban belakang motor kempes.
SANDYSANDY menendang ban motor kesal. Untuk kemudian membuka gerbang dan lari ke arah jalan.
(Kesal) Yah, brengsek! Pake kempes, lagi!
CU: kunci motor belum dicabut.
CUT TO
37. INT. KOSAN SUCI & IRA: KMR. SUCI & IRA-R. DEPAN. MALAM.
SUCI, IRA, ROY
SUCI mengikat terakhir tali sepatunya.
SUCISUCI dan IRA berpelukan.
(Bangkit) Aku berangkat sekarang ya, Ra.
IRASUCI keluar kamar.
Ngati-ati lo. Jangan lupa oleh-olehnya.
CU: majalah remaja di atas lemari. Di atas majalah tergeletak sebuah amplop (=scene 2 & 31).
Di ruang depan ROY –PACAR IRA– sedang merokok saat SUCI keluar.
ROYSUCI keluar ke teras.
(Basa-basi) Ke mana, Ci, malem-malem?
SUCI
Pulang ke Bandung. Nitip Ira ya…
IRA sudah berdiri di depan pintu kamar.
ROY bangkit dari duduknya dan mematikan rokok di asbak.
Tangan IRA menarik tangan PACAR-nya masuk ke dalam.
Dari luar kamar nampak siluet di gordyn IRA dan ROY masuk kamar untuk kemudian berciuman.
ROY mendorong tubuh IRA ke tempat tidur dan “blip” lampu mati.
FADE OUT
FADE IN
38. EXT. JALANAN: DPN. RMH. SANDY. MALAM.
SANDY, SOPIR TAKSI
SANDY menyetop taksi. Masuk ke taksi.
SPLIT SCREEN
39. EXT. JALANAN: DPN. KOSAN SUCI & IRA. MALAM.
SUCI, FIGURAN
SUCI menyetop angkot. SUCI lalu masuk ke dalam angkot.
CUT TO
40. EXT./INT. JALANAN: DLM. TAKSI. MALAM.
SANDY, SOPIR TAKSI, TUKANG OJEK, FIGURAN
Jalanan macet. SANDY kesal.
POV: SANDY melihat deretan TUKANG OJEK di pinggir jalan.
SANDYSANDY keluar dari taksi.
(Tak sabar) Bang, saya berhenti sini aja deh!
CUT TO
41. EXT. JALANAN. MALAM.
SANDY, TUKANG OJEK
SANDY naik ke jok motor TUKANG OJEK. Motor segera melesat ke jalanan yang padat. Meliuk-liuk di antara mobil-mobil yang terjebak stuck.
FADE OUT
FADE IN
42. EXT. MALL. MALAM.
SANDY, TUKANG OJEK
ESTABLISH
Sebuah motor berhenti di depan mall.
SANDY turun dan memberikan ongkos pada TUKANG OJEK yang menerimanya dengan senyuman.
SANDY setengah berlari masuk ke dalam mall.
CUT TO
43. EXT./INT. TERMINAL: DALAM BUS. MALAM.
SUCI, FIGURAN
SUCI memandang berkeliling. Dan tatapannya berhenti di kerumunan awak-awak bus yang sedang asyik bermain kartu ditemani beberapa wanita penghibur. SUCI nampak kecewa karena yang dicarinya tak ada.
SUCI melangkah masuk ke sebuah bus jurusan Bandung dan sekitarnya. Sesekali masih menoleh keluar, ke arah kerumunan awak bus tadi.
SUCI menemukan tempat duduk yang sekiranya aman dan nyaman.
CUT TO
44. INT. MALL: DEPAN BUTIK. MALAM.
SANDY, FIGURAN
SANDY jalan dengan tergesa-gesa. Tapi saat berpapasan dengan 2 cewek bule berpakaian sexy, SANDY masih sempet menggodanya sampai meleng salah belok. SANDY menabrak keca etalase sebuah butik.
PENGUNJUNG MALL banyak yang mentertawakannya.
SANDY
(Mengangkat tangan) Tenang… tenang. Under control – under control. I’m okay…! (berlalu seperti tak terjadi apa-apa)
CUT TO
45. INT. MALL: FOODCOURT. MALAM.
SANDY, MAYANG, FIGURAN
Dari tikungan SANDY datang mendekat ke arah camera sambil mengusap-usap jidatnya. SANDY masuk ke foodcourt. Melihat ke sekeliling tapi SANDY tak melihat SUCI.
MAYANG datang menghampiri SANDY.
MAYANG
(Ramah) Ada yang bisa saya Bantu?
SANDY
(Agak kaget) Oh, saya nyari Suci. Dia libur atau… (kuatir SUCI sudah tak kerja lagi di situ).
MAYANG
Sucinya udah pulang tadi sore. Ada pesen buat Suci?
Label: Sandy Sarti
Kamis, Agustus 02, 2007
Page 31 - 40
SANDY
(Sedikit lega karena SUCI bukan sudah tak kerja lagi) E…, besok lagi deh saya balik lagi. Kalau boleh tahu, besok dia masuk apa ya?
MAYANG
Besok Suci cuti. Ada keperluan keluarga.
SANDY
(Kaget, panik) Cuti? Berapa hari?
MAYANG
Tiga hari.
SANDY
(Menghitung) Minggu, Senin, Selasa… Rabu dia masuk apa?
MAYANG
(Mengingat-ingat) Kayaknya Rabu dia off.
SANDY
What?! Masuk kerja lagi hari apa, (membaca name tag di uniform MAYANG) May?
MAYANG
Kamis, shift closing. Masuk jam dua-an lah.
SANDY
Mampus gue! Elo tau kosan dia di mana? (Memohon) Please – please…
MAYANG
Elo bawa kendaraan apa naik angkutan?
SANDY
Naik angkutan.
MAYANG
Elo bisa naik… (memberikan clue angkutan ke kosan SUCI)
CUT TO
46. EXT. KOSAN SUCI & IRA: TERAS. MALAM.
SANDY, IRA
ESTABLISH
SANDY membuka gerbang kosan SUCI dan masuk dengan tergesa-gesa.
Suasana di dalam sepi. Nampak lampu kamar SUCI mati sementara kamar/ruangan lain menyala.
SANDYSaat akan mengetuk SANDY melihat bell. SANDY memencet bell.
(Ragu-ragu) Kok sepi, ya? Eh, suara apa itu di kamar? (Menguping ke jendela) Jangan-jangan Suci lagi… Ah, bodo! Gue ketok aja.
FX: suara bell.
SANDYLampu di kamar SUCI nampak menyala. SANDY terlihat lega sekaligus kuatir “SUCI sedang apa?”
Permisi… Malam…!
Handle pintu bergerak-gerak. Muncul IRA dengan rambut agak acak-acakan. Tak sadar 2 kancing baju atas belum dikancingin.
IRA
(Sebal “acaranya” terganggu) Maaf, cari siapa ya?
SANDY
(Bisa menebak IRA abis ngapain) Sorry, ganggu malem-malem. Sucinya ada?
IRA
(Dengan tatapan “Oh, temen Suci”). Elo siapa?
SANDY
(Salah tingkah ditatap cewek baru “bangun tidur”) G-gue Sandy. Bisa dikatakan temennya Suci. Gue ada perlu dengan Suci. Penting. (Menekankan) Sangat penting!
IRA
Yah, Sucinya udah berangkat. Pulang kampung.
SANDY
(Kaget, mencari kejujuran di mata IRA) Pulang kampung? Kapan? Jam berapa dia berangkat?
IRA
Tadi sekitar jam sembilanan lewat dikit.
SANDYIRA masuk ke dalam.
(Melihat jam di PDA phone. 10.13 pm) Elo tahu alamat dia nggak, di kampung?
IRA
Yah, gue nggak tahu.
SANDY
(Memohon) Bisa tolong cariin, nggak? ‘Cus ini penting banget. Malem ini juga gue ngejar dia ke sana!
IRA
(Nggak tega melihat mimik serius dan memelas SANDY) Sebentar gue cariin di kamar. Elo tunggu di sini. Oh ya, duduk aja. Mau minum?
SANDY
Oh no, thank’s. Nggak usah. Makasih ya…
SANDY di luar mondar-mandir dengan rokok mengepul.
Rangkaian gambar SANDY dalam berbagai posisi.
CUT TO
47. INT. KOSAN SUCI & IRA: KMR. SUCI & IRA. MALAM.
IRA, ROY
IRA mengacak-acak isi lemari. Sementara ROY terlihat suntuk “kena tanggung”.
ROYROY tak menjawab. Hanya membuang asap rokok kuat-kuat.
(Memainkan asap rokok dengan bibirnya) Bilang aja nggak ada, Ra!
IRA
Kasihan, Yang. Kayaknya penting banget. Orang dikejar ke Bandung sekarang juga!
ROY
Kamu nggak kasihan sama aku?
IRA
(Berhenti sebentar dari kegiatannya. Menatap ROY meminta pengertian) Kamu nginep, kan?
IRA mengambil majalah di atas lemari. Di atasnya ada amplop surat.
CU: Nama “HAIKAL” di amplop. Di bawahnya alamat “Jl. Welirang No. 29 RT. 08/09 Papan Panggeulisan – Bandung”.
IRA
(Berseru) Ini dia!
CU: ROY menghisap rokok kuat-kuat.
DISSOLVE TO
48. EXT. KOSAN SUCI & IRA: TERAS. MALAM.
SANDY, IRA, ROY
CU: bibir (SANDY) menghempaskan asap rokok dengan kuat.
IRA keluar.
SANDY langsung menghampirinya.
SANDYSANDY tak ingin lagi berlama-lama untuk segera mengejar SUCI. Dan juga nggak enak telah merusak acara IRA.
(Harap-harap cemas) Gimana? Ada alamat Suci di kampung?
IRA
(Menyerahkan amplop) Ini. Moga aja alamatnya jelas.
SANDY
(Menerima amplop, membaca alamat) Oh, jelas – jelas. Thank’s banget ya… (menyebut nama tapi tak tahu)
IRA
(Menyebut nama) Ira.
SANDY
Thank’s ya, Ra…
Sepeninggal SANDY, IRA kembali masuk.
Siluet gordyn bayangan IRA yang “ditangkap” bayangan ROY.
Lampu mati.
FADE OUT
FADE IN
49. EXT. TERMINAL. MALAM.
SANDY, 2 BANCI TERMINAL, FIGURAN
ESTABLISH
Suasana terminal yang masih ramai meski sudah cukup larut. Penumpang yang mencari angkutan, pedagang makanan, pedagang kaki lima, calo penumpang, dsb.
SANDY move to camera. Terlihat bingung karena tak biasa ke terminal apalagi di jam-jam seperti ini.
POV: SANDY melihat cewek yang membelakanginya. SANDY mendekat.
SANDYCewek ini menoleh bertepatan dengan datangnya seorang cewek lain berbadan gagah, nyeker dan high heels-nya ditenteng.
(Ragu-ragu, mencolek pundak) Permisi numpang tanya. Bus ke Bandung ngetemnya di mana, ya…
BANCI 2
(Ke temennya) Aduh, bo, cepet juga jij dapet langganan. Ik nggak nemu tuh kondom rasa nanasnya. Malah sepokat Ik putus (menaruh sepatu di bangku).
BANCI 1
Hush, langganan langganan sembarangan! Mas ini mau ke Bandung. (Ke SANDY) Ganteng, bus antarkota (menunjuk) di sebelah sana.
BANCI 2
(Ke SANDY) Aduh, bo, jam segindang ke Bandung. Mendingan ikut kita yuk…
BANCI 2 yang berbadan lebih cowok ternyata lebih agresif dibanding temannya. Dia mulai mencolek-colek SANDY, mengelus tangan SANDY, mengelus pinggang dan mengarah ke selangkangan.
SANDY segera menepis tangan gede ini.
SANDY
(Kesal, ke BANCI 2) Tolong dong jangan kurang ajar! Megang megang, lagi! Sama-sama punya juga megang megang punya orang.
BANCI 2
(Nggak menyerah) Duh, galak amat, sih. Ik isep jij baru merem melek!
SANDY segera pergi dari situasi tak nyaman ini ke area bus antarkota. SANDY sempat mengambil secara diam-diam sebelah sepatu BANCI 2 dan menaruhnya di atas gerobak bakso.
CUT TO
50. EXT./INT. TERMINAL: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, CALO PENUMPANG, PAK ASEP, JONO, BIMO, LEXY, BOTAK, FIGURAN
Seorang CALO PENUMPANG terlihat bertanya akan ke mana pada SANDY. SANDY menjawabnya. CALO ini mengantar SANDY ke sebuah bus yang mulai penuh.
INSERT 1: PAK ASEP sedang main kartu diapit 2 orang cewek dewasa berpakaian terbuka dan berdandan menor.
SANDY masuk bus. Di deretan tengah bangku 3 SANDY duduk. Dipinggir jendela JONO memakai kacamata hitam hingga terlihat makin kampungan. JONO bertanya untuk membuka topik pembicaraan. SANDY menanggapi obrolan JONO dengan kurang antusias.
Masuk dari depan LEXY (bercelana pendek kolor) dan BOTAK. Dari belakang BIMO dan duduk di sebelah kiri SANDY. SANDY berfirasat nggak enak.
INSERT 2: BANCI 2 sedang perang mulut dan menuduh BANCI 1 yang menyembunyikan sebelah sepatunya. Nampak sepatu masih di atas gerobak).
CUT TO
51. EXT./INT. JALANAN: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, JONO, BIMO, PAK ASEP, FIGURAN
Bus meluncur di jalanan yang mulai sepi. Terlihat masuk ke sebuah tol.
JONO (VO)JONO menoleh ke arah SANDY. Penonton pun tahu bahwa barusan suara JONO.
(Dengan logat Jawa medok) Sering ke Mbandung?
Terlihat SANDY berusaha keras terbebas dari obrolan-obrolan nggak penting ini karena ia sedang kalut.
SANDY
(Males-malesan) Nggak juga.
JONO
(Dialek Jakarta dengan aksen Jawa) Gua bisa seminggu sekali ke Mbandung. Dan gua selalu nae’ bes A-Ce kayak begini. (MORE)
JONO (CONT’D)SANDY masih berusaha tersenyum. Tapi tak menimpali.
Males buanget gua nae’ bes bukan A-Ce. Gerah! Apalagi kalo siang.
SANDY berpikir keras untuk “membungkam” mulut JONO. Lalu melihat ke BIMO yang terlihat sedang merencanakan sesuatu.
SANDYBIMO tak menyahut atau pun sekedar menoleh ke arah SANDY.
Boss, kira-kira sampai Bandung jam berapa, ya?
SANDY makin bete.
SANDY terpaksa menimpali karena pertanyaan JONO mengingatkannya pada FARAH dan MAMI.
SANDY (VO)
Bolot ‘kali ni orang!
JONO
Mpunya ade’ cewek, Mbang?
SANDY keluarin iPod dari mini bag-nya. Putar musik kencang dan berusaha meremin mata. Posisi memaksa kepalanya agak miring ke kanan.
SANDY
Kenapa emangnya?
JONO
Ya… ndak apa-apa. Gua cuma tanya saja kok.
DISSOLVE TO
52. EXT./INT. JALANAN: AULA GEDUNG-DEPAN STAGE. SIANG.
SANDY, DALANG, FIGURAN
ESTABLISH
Suasana ramai orang hilir mudik. Ada spanduk “Acara Nonton Bareng”. Nampak SANDY berjalan menuju aula.
CU: “Tiket Acara Nonton Bareng De’ Java” (plesetan dari film De’ Javu).
SANDY berhenti sebelum masuk gedung aula karena merasa ada yang aneh. Ia melihat baju yang ia pakai. Kaos, jeans dan sneaker. Dan semua orang yang masuk aula (MORE)
(CONT'D)
memakai pakaian kebaya dan pakaian khas Jawa lengkap dengan blangkon. Dan hanya dia yang memakai kostum “normal”.
SANDY masuk dengan ragu-ragu. Di dalam, bukan film tapi wayang kulit!
DISSOLVE TO
53. INT. DALAM BUS. MALAM.
SANDY, JONO, BIMO
SANDY membuka mata bangun dari mimpi. Sebuah wajah berkacamata hitam tepat diwajahnya mangap dengan nafas teratur. SANDY kaget, menutup hidung dan mendorong muka JONO “menjauh” darinya.
SANDY mengerjai JONO yang sedang tidur dengan cara menempelkan lakban hitam ke kacamata JONO.
SANDY berusaha merem lagi. Kali ini merubah posisi dengan kepala agak miring ke kiri.
JONO bangun dan panik karena gelap tak bisa melihat.
SANDY telah tidur kembali.
DISSOLVE TO
54. INT. MALL: OULET BAJU WANITA. SIANG.
SANDY, BIMO (VO), FIGURAN
SANDY “sok” memilih-milih baju meski aneh karena ada di area baju daleman cewek. Rupanya tak jauh di depan SANDY, nampak dengan posisi membelakangi, seorang cewek rok mini sedang menelpon dari handphone-nya.
Selangkah demi selangkah SANDY mendekati sasaran.
SANDY memutari cewek ini.
Ternyata patung!
BIMO (VO)
Ayo, jangan ada yang berani melawan kalau nggak mau kepalanya bolong. Kumpulin handphone, dompet, jam, perhiasan…!
DISSOLVE TO
55. EXT./INT. JALANAN SEPI: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, JONO, PARA PENUMPANG
Suara keras tadi membangunkan SANDY dari mimpi.
Perampokan yang dikomandani oleh BIMO sedang berlangsung. Semua komplotan membawa pistol.
SANDY mematikan iPod dan melihat ke luar. Jalanan sepi.
Di depan, BOTAK sambil mengunyah permen karet, menyandera PAK ASEP.
LEXY (bercelana pendek kolor) sedang mengumpulkan barang dengan tas besarnya.
BIMO mondar-mandir dengan pistol di tangan.
Suasana mencekam seketika.
SANDY bergerak cepat memasukkan dompet dan iPod ke mini bag-nya lalu mendorong dengan kaki tas ke kolong bangku. Terlihat SANDY sedang berpikir untuk melawan atau kabur.
SANDY (VO)
(Kesal) Ni sopir bukannya jalanin mobil cari kantor polisi?!
CUT TO
56. INT. RMH. SANDY: R. TENGAH-KMR. FARAH. MALAM.
MAMI, FARAH
MAMI berdiri di depan pintu kamar FARAH. MAMI terlihat mengetuk pintu kamar FARAH. Cukup lama sampai pintu kamar dibuka dan muncul FARAH dengan wajah kusut abis bangun tidur.
FARAH
(Sambil berbalik arah ke tempat tidurnya lagi) Ada apa sih, Mi, malem-malem bangunin Farah? (Membuang badan ke kasur dan memeluk guling dan mata merem)
MAMI
(Kuatir) Kakakmu sudah jam (melihat ke jam di tembok. Jam 2.20) segini belum pulang juga? Mami kuatir dia kenapa-napa!
FARAH
Alah, biasanya nggak pulang juga mami cuek. Apalagi besok dia libur. Palingan juga jeb-ajeb, Mi.
MAMI
Jeb-ajeb? Apa itu, Rah?
FARAH
Clubbing, Mi. Udah lah, mami nggak usah kuatir berlebihan seperti itu. Sandy udah gede. Nanti juga pulang, Mi.
MAMI
Masalahnya… soal Jaguar itu loh…
FARAHFARAH mengambil handphone-nya di atas meja. Lalu mencari nama “Sandy” dan mendialnya.
(Bangun duduk masih dengan mata merem) Iya juga sih, Mi, Farah juga penasaran. Mami udah telpon?
MAMI
Belum.
FARAH
Mami gimana sih? Daripada mami bangunin Farah mendingan juga telpon.
MAMI
Ya udah, kamu telpon, gih. Hp mami di kamar.
CUT TO
57. EXT./INT. JALANAN: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, JONO, PARA PENUMPANG
Suasana bus cukup mencekam karena perampokan masih berlangsung.
LEXY sedang merampas harta benda seorang ibu-ibu yang ingin melawan tapi lebih banyak takutnya daripada beraninya. Berhasil LEXY merampas perhiasan ibu ini dan memasukkannya ke tas.
FX: suara lagu nada panggil di PDA phone SANDY (=scene 26).
SANDY kaget, karena ia hapal betul itu suara PDA phone-nya. Penumpang lain juga nampak tegang. Suara PDA SANDY mengundang perhatian BIMO dkk.
CU: kaki (SANDY) menarik tas kecilnya dengan ujung sepatu.
SANDY (VO)BIMO mendekat ke arah sumber suara, ke arah SANDY.
Duh, siapa lagi sih yang nelpon di saat gak tepat gini?!
BIMO
Hp siapa yang bunyi? (Ke SANDY) Hp elo?
SANDY (VO)
Oh, denger juga. Kirain budek. Tadi gue ajak ngobrol diem aja!
Label: Sandy Sarti
Rabu, Agustus 01, 2007
Page 41 - 50
BIMO
(Membentak) Eh, budek lo ya?!
SANDY
(Berharap bunyi telpon segera berhenti) B-bukan. G-gue gak bawa hp!
JONO
Dia boong, Bang! Handphone-nya ada itu di kolong jok! (menunjuk ke bawah)
DISSOLVE TO
58. INT. ARENA TINJU. MALAM.
SANDY, JONO, WASIT JELMAAN BIMO
Suasana riuh sebuah pertandingan tinju SANDY melawan JONO.
Dalam satu kesempatan, SANDY mengirim pukulan dengan tangan kiri.
JONO masih berhasil menghindar. Tangan kiri SANDY lewat sekian senti dari kepalanya.
Dengan tangan kanan, SANDY kirim lagi sebuah hook keras dan…
Pukulan mendarat telak di perut JONO, yang langsung terlempar melayang sampai keluar ring tinju.
Sementara SANDY dengan tangan “freeze” tapi masih bergetar ala Jet Lee lengkap dengan raungan harimau dari mulut SANDY.
Wasit langsung mendekati SANDY dengan isyarat tangan pertandingan dihentikan. Tiba-tiba wasit mengeluarkan pistol dan menodongkan ke kepalanya.SANDY
(Dengan wajah sangat puas) Wuuuuu…..!
WASIT JELMAAN BIMOCUT TO
Lo bener-bener bolot, ya! Ambil handphone lo cepat!!!
SANDY
(Bingung memandang wasit) Handphone?
(Mengucek-ucek matanya)
59. INT. DALAM BUS. MALAM.
SANDY, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, JONO, PARA PENUMPANG
Sosok wasit berubah jadi BIMO.
BIMO
(Mengancam) Ambil cepat! Atau kepala lo gue ledakin?!
Suasana makin mencekam.
Dengan berat hati SANDY merunduk untuk mengambil tas di dekat kakinya.
JONO menyaksikan dengan seyum sinis kemenangan.
BIMOCUT TO
(Ke JONO) Eh lo, ngapain elo senyum-senyum sendiri? Serahin dompet, handphone (melihat jam) jam tangan lo sekalian! Cepaaaaaaaat….
SANDY
(Lirih, dengan mimik puas) Mampus!
60. INT. RUMAH SANDY: KMR. FARAH. MALAM.
FARAH, MAMI
FARAH menekan tombol tutup karena tak berhasil menelpon SANDY.
FARAHCUT TO
Nggak diangkat, Mi. Tidur ‘kali, Mi. Atau lagi on the way?
MAMI
Duh, mami makin cemas nih…
FARAH
(Menggoda) Cemas sama Sandy apa Jaguarnya, Mi?
MAMI
Jaguarnya dong kamu ini gimana sih? Eh, maksud mami…
FARAH
(Memotong, mencibir) Yee…
61. EXT./INT. JALANAN: DLM. BUS. MALAM.
SANDY, JONO, BIMO, LEXY, BOTAK, PAK ASEP, PARA PENUMPANG, FIGURAN
PDA phone SANDY sudah tak berbunyi. Sementara BIMO sedang sibuk merampas barang-barang JONO. Masih sambil menunduk, SANDY melihat sedikit peluang.
SANDY melihat sepasang sepatu JONO tergeletak tak jauh darinya. Sepatu kulit pantofel yang cukup keras.
Dengan tangan kiri SANDY mengambil mini bag-nya, dan dengan tangan kanan ia meraih sepatu kiri JONO.
Secepat kilat SANDY bangun dan memukul kepala BIMO dengan sepatu. Tepat saat BIMO sedang menggerakkan kepala. Sepatu melayang tanpa mengenai sasaran. Justru karena memukul dengan sekuat tenaga, SANDY terjerembab ke lantai bus.SANDY (VO)
(Mengerutkan hidung) Busyet, bau banget ni sepatu! Kalo keburu gue pingsan gimana gue bisa kabur?
LEXY yang sedang merampas barang-barang penumpang tak jauh di depan posisi SANDY berada, buru-buru berlari ke arah SANDY.
BIMO juga tak menyangka akan diserang tiba-tiba oleh SANDY. Spontan ia menendang perut SANDY dengan ujung sepatunya.
SANDY
(Menahan sakit) Hekh!
BIMO
(Membentak) Bangun lo!
(Sambil merampas tas SANDY)
LEXY datang dan langsung menondongkan pistol ke kepala SANDY.
INSERT: dua penumpang cewek yang ketakutan. Satu menutup mukanya dengan kedua tangan. Yang satu komat-kamit membaca doa dengan mata terpejam.
LEXYDari kaca di atasnya, PAK ASEP melirik melihat adegan ini dengan ekspresi gelisah.
(Mengancam, jari siap menarik pelatuk pistol) Jangan coba-coba melawan kau! Cukup sekali tarik, pecah lah pala kau!
BOTAK
(Berseru, masih mengunyah permen karet) Tembak aja, man…!
BOTAKBIMO menyeret SANDY ke pintu belakang. Pistol LEXY masih menempel di kepala SANDY.
(Ke PAK ASEP, lirih) Jalan, Sep!
LEXY
(Ke BIMO) Lempar keluar saja, lay!
BIMO
(Ke KONDEKTUR) Buka pintu!
KONDEKTUR membuka pintu. Bus berjalan makin cepat.
BIMO mendorong tubuh SANDY.
Dengan gerak tangan cepat, SANDY masih sempat memelorotkan celana LEXY.
LAXY kaget dan buru-buru menaikkan celananya.
SANDY melompat dan jatuh bergulingan di aspal.
Pintu tertutup dan melaju cepat dengan asap knalpot mengepul di kegelapan malam.
SANDYSANDY bangun dengan terhuyung.
(Tertawa puas telah mengerjai LEXY) Emang enak! Preman pake kolor doang. Eh, (ingat kembali) gue kan abis dirampok? Ngapain gue ketawa?
CUT TO
62. EXT./INT. RMH. SANDY: R. TENGAH-GARASI-R. DEPAN. MALAM.
MAMI, FARAH
MAMI menonton tv di ruang tengah dengan gelisah. Pikirannya jelas tidak ke tv yang ditontonnya.
Terdengar suara gaduh dari luar rumah.
MAMI buru-buru keluar.MAMI
(Kaget) Siapa? Sandy, ya?
Sampai garasi, MAMI melihat pintu pagar terbuka. Dilihatnya mobil Kijang masih ada. Tapi motor SANDY sudah tak di tempat.
MAMI
(Teriak) Farah – Farah…!
MAMI masuk dan menggedor-gedor pintu kamar FARAH.
MAMIPintu terbuka dan muncul FARAH dengan muka “kasur”.
(Memanggil, membangunkan FARAH) Farah, bangun, Nak…! Farah…!
FARAH
(Menguap) Ada apa lagi sih, Mi…?!
MAMI meraih tangan FARAH dan menariknya.
MAMI
Ikut mami. Lihat ini!
Sampai keduanya di garasi.
FARAHFARAH segera masuk ke dalam.
(Protes) Mami ini apa-apaan sih?
MAMI
(Menunjuk) Lihat, kakakmu bawa motor, enggak?
FARAH
(Kaget) Ngg-nggak, Mi! Terus…, motor dia ke mana?!
MAMI
Justru itu mami mau nanya sama kamu!
FARAH
Bener kok, Mi, tadi motor Sandy kempes makanya dia nggak bawa motor.
MAMI
Tadi mami denger suara berisik dari sini!
FARAH
(Melihat pagar yang terbuka) Serius, Mi? (Kuatir) Jangan-jangan… (saling pandang dengan MAMI) Hi… Farah jadi takut, Mi!
MAMI
(Mengikuti FARAH) Kalau bener maling, mami harus ngomong apa kalau kakakmu pulang, Rah? Dan… (kuatir, berdoa) di mana dia sekarang? Semoga Kau lindungi dia, Tuhan…
CUT TO
63. EXT. RUMAH SUCI. MALAM.
SUCI, HAIKAL, NENEK
ESTABLISH
SUCI datang dengan semangat karena rasa kangen pada adik dan neneknya. SUCI mengetuk pintu.
NENEK dan HAIKAL (yang memang telah menunggu) muncul saat pintu terbuka.
SUCI memeluk NENEK untuk melepas kangen.
HAIKAL mencium tangan SUCI.
CUT TO
64. EXT. JALANAN SEPI. MALAM.
SANDY, FIGURAN
Suasana jalanan sepi. Kiri kanan sawah. Tak ada rumah penduduk.
SANDY terlihat mencari tumpangan pada setiap mobil yang lewat.
CUT TO
65. EXT. RMH. SANDY: GARASI. MALAM.
FARAH, MAMI
FARAH ditemani MAMI mengunci pagar garasi dengan gembok baru;
CU: gembok lama tergeletak di bawah bekas digergaji/dipotong;
sambil kepala dan bahu menjepit handphone menelpon SANDY.
FARAH memberitahu handphone SANDY tak aktif.
CUT TO
66. EXT./INT. JALANAN: DLM. TAKSI. MALAM.
SANDY, SUGENG
CU: dari kaca mobil kita melihat SANDY menyandarkan kepala ke bangku sambil memejamkan mata. Ia nampak lelah.
Selanjutnya, terlihat bahwa SANDY sedang di dalam taksi yang dikemudikan SUGENG.
Taksi terus melaju di jalanan yang cukup lengang.
CUT TO
67. EXT./INT. JALANAN: DLM. TAKSI-DEPAN POOL TAKSI. MALAM.
SANDY, SUGENG
Di depan sebuah pool taksi, taksi berhenti.
SUGENG
(Membangunkan) Jang, sampai sini aja, ya?
SANDY yang tertidur meski tak nyenyak, membuka matanya.
SANDYSANDY melirik argo dan sibuk mencari uang di semua sakunya. Nihil. Terakhir SANDY hanya menemukan selembar uang seribuan.
(Tak mendengar jelas) Saya, Pak?
SUGENG
Seperti kata saya tadi, saya cuma bisa mengantar sampai sini. Situ bisa nyambung dari depan sana (menunjuk) untuk ke Bandung. Saya harus kembali ke pool.
SANDY
(Terpaksa menurut) Oh, gitu ya, Pak?
Nampak SANDY kurang terima dituduh seperti itu. Tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Juga saat SUGENG turun dan membuka pintu menyuruhnya keluar, SANDY pun keluar.SANDY
(Ingat sesuatu) Oh my God, gue kan abis dirampok! (Ke SUGENG) Maaf, Pak, saya baru inget kalau saya abis dirampok di bus. Jadi… (dengan berat hati) saya nggak ada uang tuh. Cuma ada seribu. Gimana dong?
SUGENG
(Marah) Alasan! Kalau nggak punya uang jangan naik taksi!
SUGENG menggeledah SANDY mencari sesuatu yang bisa dijadikan jaminan (seperti handphone, dompet, dsb.). Tapi SUGENG tak menemukan apa-apa.
SUGENG menyuruh SANDY masuk lagi. Ia pun kembali masuk.
Taksi melesat masuk ke dalam pool dengan kasar.
CUT TO
68. EXT./INT. CLUB: DANCE FLOOR. MALAM.
JESSICA, DINO, FIGURAN
ESTABLISH
Terdengar suara musik house/remix kencang dari sebuah club.
Di dance floor yang padat, banyak pengunjung club sedang menikmati anthem-anthem yang dimainkan DJ sambil bergoyang asyik mengikuti beat-beat musik.
Di sebuah sudut, nampak JESSICA ditemani DINO sedang joget gila-gilaan dengan gelas minuman di tangan dan rokok mengepul dari bibirnya.
Tak lama JESSICA dengan terhuyung berjalan ke meja untuk menuang minuman ke gelas.
DINO datang untuk mencegah JESSICA minum lagi karena sudah nampak teler berat, tapi JESSICA menepis tangan dan mendorong pelan DINO dan bersikeras untuk minum lagi.
CUT TO
69. EXT. POOL TAKSI: DPN. WARUNG ROKOK. MALAM.
SANDY, SUGENG, 2 SOPIR TAKSI REKAN SUGENG
SANDY sedang mencuci taksi milik SUGENG. Sesekali terlihat ia menyeka peluh (atau air yang muncrat dari ember) dengan punggung tangannya.
Sementara SUGENG dan 2 REKANNYA sedang duduk, ngopi dan merokok di depan warung rokok yang ada dalam pool.
CUT TO
70. INT./EXT. CLUB: TEMPAT PARKIR. MALAM.
JESSICA, DINO, FIGURAN
DINO memapah JESSICA keluar dari club menuju tempar parkir.
JESSICA masih nampak sadar meski terlihat kepayahan. Sebelum masuk mobil, JESSICA masih “berusaha” membakar korek untuk menyulut rokok di bibirnya.
CU: tangan (JESSICA) menyalakan korek.
DISSOLVE TO
71. EXT. POOL TAKSI: WARUNG ROKOK. MALAM.
SANDY, SUGENG, 2 SOPIR TAKSI REKAN SUGENG, PENJAGA WARUNG
CU: korek yang tadi menyala kini nampak telah membakar rokok di bibir. Asap pun mengepul ke udara.
Kini nampak yang merokok itu SANDY.
SANDY menerima kembalian 2 buah permen dari PENJAGA WARUNG.
SANDY “menyempatkan” pamit pada SUGENG dan 2 REKANNYA.
SUGENG cs cuek sedang asyik main gaple.
SANDY beranjak pergi dengan wajah kesal. Merasa tak dihargai sama sekali.
SANDY berhenti karena merasa menginjak sesuatu.
CU: sepatu (SANDY) menginjak kotoran kucing.
SANDY terlihat merencanakan sesuatu.
CUT TO
72. EXT. POOL TAKSI: WARUNG ROKOK-JALANAN. MALAM.
SUGENG, 2 SOPIR TAKSI REKAN SUGENG, PENJAGA WARUNG, SANDY
SUGENG cs masih asyik main gaple. Yang kalah nampak wajahnya dilukisi dengan spidol.
SUGENG beranjak ke taksinya untuk mengambil sesuatu.
SUGENG meraih handle pintu. Merasa memegang sesuatu.
SUGENG mencium tangannya. Tercium kotoran kucing. Nampak marah sekali.
INSERT: SANDY berjalan setengah berlari mencari aman dengan ekspresi puas.
FADE OUT
FADE IN
73. INT. RUMAH SUCI: HALAMAN. PAGI.
SUCI
ESTABLISH
Note: Sunday, February 3, 2008
Suasana sudah mulai terang.
SUCI sedang menjemur pakaian dengan hanger.
Di kantong jaket, SUCI menemukan secuil kertas yang ikut tercuci. SUCI melihat kertas ini sekilas dan yakin ini bukan kertas penting, SUCI meremas lalu membuangnya.
CUT TO
74. EXT. JALANAN: DEPAN POOL TAKSI. PAGI.
SANDY, FIGURAN
Gerakan tangan SUCI membuang kertas disambung gerakan kepala SANDY menghindari sebuah benda yang meluncur ke arahnya.
Ternyata seorang cewek “tak sengaja” melemparnya dari sebuah mobil.
SANDY yang kaget sekaligus kesal, meneriakinya.
Si cewek yang sadar kalau lemparannya nyaris mengenai SANDY, keluarkan kepala di jendela dan acungkan 2 jari telunjuk dan tengah sambil berseru “Pease!”
SANDY memungut benda tersebut, merasa tak asing dengan benda ini.
CU: bungkus kondom Sarti.
SANDY melemparkannya ke arah mobil tadi pergi.
SANDY yang sedang mencari tumpangan, melanjutkan kegiatannya. Tapi tak ada mobil yang mau berhenti untuk memberinya tumpangan.
CUT TO
75. EXT./INT. JALANAN: DLM. MOBIL JESSICA. PAGI.
DINO, JESSICA, SANDY
Sebuah CR-V berjalan di antara lalu-lalang mobil yang mulai nampak ramai.
Terlihat mobil ini dibawa oleh DINO.
Di bangku tengah nampak JESSICA tergeletak dengan kondisi awut-awutan.
DINO melihat SANDY melambaikan tangan meminta tumpangan.
CR-V berhenti di depan SANDY.
Kaca sebelah kiri turun sehingga DINO dan SANDY bisa saling melihat satu sama lain.
DINO bertanya apakah SANDY bisa menyetir?
SANDY menjawab bisa.
DINO keluar dari mobil dan SANDY jalan memutar.
DINO menyerahkan kunci mobil pada SANDY yang segera masuk dan menyalakan mesin.
POV: SANDY melihat DINO menyeberang jalan dan melambaikan tangan pada SANDY.
SANDY
(Keluarkan kepala, teriak) Eh, lo mau ke mana?
DINO
(Teriak dari seberang jalan) Boss, tolong anterin temen gue (sambil menunjuk). Mobil gue ketinggal di club!
SANDY menengok ke bangku belakang dan melihat JESSICA tergeletak.
Sementara DINO masuk ke sebuah taksi yang melintas dan jalan ke arah yang berlawanan.
SANDY
(Keluarkan kepala) Gue anter ke ma… (dilihatnya DINO sudah tak ada)
(Bingung) Aduh, ada-ada aja. Gue anter ke mana nih? (Kuatir) Idup atau nggak ni cewek?
Label: Sandy Sarti